Tembok Sekolah di Palmerah Roboh Tutupi Akses Rumah, Warga Tuntut Ganti Rugi

Warga Palmerah, Jakarta Barat, menuntut ganti rugi atas kerusakan tembok pembatas SDN 01 dan SDN 02 serta SMPN 130 yang roboh dan menghalangi akses warga. Reruntuhan itu membuat mobilitas warga terganggu, salah satu korban harus menutup toko kelontongnya karena rumahnya belum bisa dimasuki.

Ketua RW 02 Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, Decky Ohei mengatakan bahwa reruntuhan tembok dan timbunan tanah galian proyek itu masih menutupi gang di area RT 14. Kondisi itu membuat warga kehilangan kesempatan untuk beraktivitas sehingga trauma juga terjadi.

Salah satu korban, Cici (51), mengaku mengalami sejumlah kerugian karena motornya tertimpa tembok yang roboh sehingga aktivitas hariannya terganggu. Dia berharap agar kerugian yang dialaminya itu dapat diganti oleh pihak terkait, terutama pelaksana proyek renovasi sekolah. Selain itu, Cici juga meminta agar lokasi robohnya tembok itu segera dibersihkan sehingga warga dapat kembali beraktivitas.

Warga Palmerah menuntut pihak terkait untuk segera merapikan sisa-sisa reruntuhan tembok dan timbunan tanah galian proyek.
 
Gue bilang, warga Palmerah itu udh bosen banget sama aksi pelaksana proyek renovasi sekolah yang bikin lebih banyak kerusakan! Gue rasa pihak terkait harus segera merespons dan ngganti rugi yang dialami warga. Cici itu kan udh mengalami kerugian besar karena tembok roboh, gue nggak bisa membayangkan apa yang dia rasakan. Kita harap pihak terkait cepat merespons dan segera membersihkan lokasi robohnya tembok, jadi warga Palmerah bisa kembali beraktivitas normal. Gue rasa ini udh terjadi sebelumnya juga, tapi gue pikir pihak terkait masih belum serius dalam mengatasi masalah ini 🤕
 
Kalau gini happen, siapa nanti yang mau ambil tanggung jawab? Proyek renovasi sekolah itu pasti memiliki budget untuk segala hal, tapi kenapa gini ada yang runtuh? Saya rasa warga Palmerah udah kelewatan waktu lama, kan. Mereka harus bisa mengajukan klaimnya sekarang juga, jangan biarkan sisa-sisa reruntuhan itu menumpuk lagi!
 
Kak, toh kalau begitu cerita warga Palmerah itu jadi cerita yang tidak terlupakan lagi ya? Reruntuhan tembok sekolah itu kan bikin masalah bagi para korban, deh. Kalau suda diputuskan ganti rugi, tapi masih harus dibersihkan terlebih dahulu, eh... kalau orang lain salah langkah, maka kita harus berharap kerugian yang dialami tidak bertahan lagi ya..
 
aku sendiri juga punya pengalaman di jakarta timur, beberapa tahun yang lalu ada proyek renovasi jalan di daerahku yang membuat banyak rusa dan burung terbang turun. ternyata itu semua karena kontraktor yang tidak memperhatikan lokasi proyeknya. aku pikir pihak terkait harus lebih berhati-hati dan mempertimbangkan dampak dari proyek-proyek seperti itu terhadap lingkungan sekitar.
 
kembali
Top