Ganda putra Sabar/Reza mengawali debutnya di turnamen SEA Games 2025 dengan tampil sangat kuat, meski harus beradaptasi tanpa didampingi pelatih Hendra Setiawan. Mereka berhasil menyumbang poin krusial dalam semifinal beregu putra melawan Singapura dan membantu Indonesia bangkit setelah sebelumnya kalah di pertandingan tunggal putra.
Sabar mengakui bahwa adaptasi ini menjadi tantangan bagi mereka, tetapi ia menunjukkan bahwa mereka bisa beradaptasi dengan baik. Ia juga menyebutkan perbedaan pendekatan yang dirasakan ketika dilatih Hendra Setiawan dan Coach Rionny Mainaky.
Penampilan Sabar/Reza di semifinal sangat impresif, mereka berhasil menangani duet Singapura Eng Keat Wesley Koh/Junsuke Kubo dengan skor 21-18, 18-21, dan 21-10 dalam duel berdurasi 56 menit. Kemenangan ini sangat vital karena menyamakan kedudukan menjadi 1-1, mengembalikan momentum tim setelah tunggal putra Alwi Farhan harus mengakui keunggulan Loh Kean Yew di partai pertama.
Sabar menjelaskan bahwa kunci sukses mereka di gim penentu adalah inisiatif dan fokus. Mereka berhasil mengatasi tekanan dengan berfokus penuh pada permainan sendiri, bukan melihat skor besar. Reza juga menyebutkan bahwa adaptasi di awal laga menjadi tantangan, terutama terkait kondisi lapangan.
Kemenangan Sabar/Reza terbukti menjadi titik balik yang mengokohkan dominasi Indonesia. Dua partai berikutnya berhasil diamankan oleh Mohammad Zaki Ubaidillah (tunggal putra kedua) dan ganda putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, sehingga Indonesia melaju ke final dan akan berhadapan dengan Malaysia.
Sabar mengakui bahwa adaptasi ini menjadi tantangan bagi mereka, tetapi ia menunjukkan bahwa mereka bisa beradaptasi dengan baik. Ia juga menyebutkan perbedaan pendekatan yang dirasakan ketika dilatih Hendra Setiawan dan Coach Rionny Mainaky.
Penampilan Sabar/Reza di semifinal sangat impresif, mereka berhasil menangani duet Singapura Eng Keat Wesley Koh/Junsuke Kubo dengan skor 21-18, 18-21, dan 21-10 dalam duel berdurasi 56 menit. Kemenangan ini sangat vital karena menyamakan kedudukan menjadi 1-1, mengembalikan momentum tim setelah tunggal putra Alwi Farhan harus mengakui keunggulan Loh Kean Yew di partai pertama.
Sabar menjelaskan bahwa kunci sukses mereka di gim penentu adalah inisiatif dan fokus. Mereka berhasil mengatasi tekanan dengan berfokus penuh pada permainan sendiri, bukan melihat skor besar. Reza juga menyebutkan bahwa adaptasi di awal laga menjadi tantangan, terutama terkait kondisi lapangan.
Kemenangan Sabar/Reza terbukti menjadi titik balik yang mengokohkan dominasi Indonesia. Dua partai berikutnya berhasil diamankan oleh Mohammad Zaki Ubaidillah (tunggal putra kedua) dan ganda putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, sehingga Indonesia melaju ke final dan akan berhadapan dengan Malaysia.