Bilqis, seorang balita korban penculikan anak di Makassar yang ditemukan oleh lelaki warga Suku Anak Dalam di Jambi, menangis saat hendak dikembalikan kepada keluarganya. Ini adalah momen yang paling berat dalam proses penyelamatan Balqis.
Menurut Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar Ipda Supriadi Gaffar, lelaki itu juga menangis karena dekatnya dengan Bilqis. "Karena memang hubungan emosional sudah terjalin antara mereka. Jadi, waktu kami mau mengambil adik Bilqis itu, adik Bilqis sempat meronta karena menganggap itu bapaknya", ujar Supriadi kepada wartawan.
Selama proses penjemputan, Suku Anak Dalam berusaha keras untuk menahan keinginannya untuk melepaskan Bilqis. "Negosiasi sangat alot karena mereka itu bertahan. Karena katanya itu anak sudah dianggap sebagai anaknya sendiri. Memang sih mereka itu merawat anak-anak yang diadopsi di dalam," kata Supriadi.
Dalam peristiwa ini, terlihat adanya kekuatan empati dari lelaki warga Suku Anak Dalam yang menangis dan mengusap kepala Bilqis. Ini adalah bukti bahwa Suku Anak Dalam tidak hanya memiliki hubungan yang erat dengan anak tersebut, tapi juga telah membentuk ikatan yang kuat sebagai "bapak" untuk adik Bilqis.
Proses penyelamatan Bilqis dianggap sukses setelah lelaki warga Suku Anak Dalam menyerah dan melepaskan kekuasaannya atas anak tersebut. Ini adalah pukul balik bagi keluarga Bilqis yang telah mencari adiknya selama ini.
Menurut Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar Ipda Supriadi Gaffar, lelaki itu juga menangis karena dekatnya dengan Bilqis. "Karena memang hubungan emosional sudah terjalin antara mereka. Jadi, waktu kami mau mengambil adik Bilqis itu, adik Bilqis sempat meronta karena menganggap itu bapaknya", ujar Supriadi kepada wartawan.
Selama proses penjemputan, Suku Anak Dalam berusaha keras untuk menahan keinginannya untuk melepaskan Bilqis. "Negosiasi sangat alot karena mereka itu bertahan. Karena katanya itu anak sudah dianggap sebagai anaknya sendiri. Memang sih mereka itu merawat anak-anak yang diadopsi di dalam," kata Supriadi.
Dalam peristiwa ini, terlihat adanya kekuatan empati dari lelaki warga Suku Anak Dalam yang menangis dan mengusap kepala Bilqis. Ini adalah bukti bahwa Suku Anak Dalam tidak hanya memiliki hubungan yang erat dengan anak tersebut, tapi juga telah membentuk ikatan yang kuat sebagai "bapak" untuk adik Bilqis.
Proses penyelamatan Bilqis dianggap sukses setelah lelaki warga Suku Anak Dalam menyerah dan melepaskan kekuasaannya atas anak tersebut. Ini adalah pukul balik bagi keluarga Bilqis yang telah mencari adiknya selama ini.