Tak Lagi Impor, Zulhas Klaim Indonesia Berhasil Swasembada Beras

Pemerintah berhasil mencapai swasembada beras Indonesia sepanjang tahun 2025, menurut Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional mencapai 33,19 juta ton, meningkat 12,62 persen dibandingkan tahun 2024.

"Alhamdulillah, tahun ini kita tidak impor lagi, bahkan kita surplus. Jadi kita sudah bisa mengatakan tahun ini kita swasembada beras," kata Zulhas dalam forum 'Menata Jalan Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia'.

Pengalihan fungsi lahan petani yang berdampak pada impor beras juga menjadi poin penting disebutkan oleh Zulhas. Dia menyinggung perbandingan dengan Thailand dan Vietnam, yang memiliki luas wilayah dan jumlah penduduk yang lebih kecil dibanding Indonesia namun memiliki produktivitas luar biasa.

"Bayangkan, kita impor beras dari Thailand dan Vietnam yang penduduknya lebih sedikit dan wilayahnya lebih sempit, tapi produktivitas mereka luar biasa. Artinya ada sesuatu yang harus kita perbaiki. Kita punya lahan lebih luas dan sumber daya lebih besar, seharusnya kita bisa lebih unggul," kata Zulhas.

Pemerintah juga menekankan komitmen untuk melindungi lahan para petani dan mencegah pengalihan fungsi lahan pertanian. Namun, ada beberapa Pemerintah Daerah yang mengadopsi kebijakan yang merugikan petani, seperti melemahkan implementasi aturan-aturan hingga meniadakan status Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

"Lahan produktif diambil pengembang, ini harus ada ketegasan dari Pemerintah Pusat," ujar Zulhas.
 
Aku pikir produksi beras nasional itu bisa meningkat lagi jikalau pemerintah tidak hanya fokus pada produksi, tapi juga pada penjualan dan distribusi yang lebih efisien. Kita lihat banyak petani yang harus menjual hasil panen mereka dengan harga yang sangat rendah, sehingga akhirnya beras impor dari luar negeri bisa lebih kompetitif. Kalau kita bisa meningkatkan harga jual beras nasional dan membuat distribusi lebih baik, kemungkinan besar produksi akan semakin meningkat lagi 🌾
 
🤔 aku pikir swasembada beras bukan hanya tentang produksi banyak, tapi juga tentang efisiensi dan produktivitas ya.. kalau kita memiliki lahan yang luas dan sumber daya yang besar, tapi hasilnya belum maksimal, gak berarti kita sudah bisa nggak impor lagi 🤷‍♂️. perlu kita tambahkan kebijakan yang lebih baik, seperti pelatihan untuk petani dan teknologi yang modern 💻. jadi, swasembada beras bukan hanya tentang produksi banyak, tapi juga tentang bagaimana cara menghasilkannya dengan lebih efektif dan efisien 🌾.
 
Makanan yang terus-menerus dipikirkan deh, kalau gak bisa swasembada beras, bagaimana caranya? Mereka bilang Indonesia sudah bisa, tapi ada lagi ketergantungan impor, siapa nih yang bilang kita bisa dianggap swasembada? 🤣

Dan yang aneh, kalau Thailand dan Vietnam bisa unggul gak hanya karena luas wilayah dan penduduknya kecil, tapi mungkin karena mereka punya strategi lain. Misalnya seperti cara kerja pertanian yang lebih efisien. Tapi kita, kalo gak mau ngobrol tentang itu, kalau ada kesempatan, sih kita akan ngobrol! 🤪
 
Aku rasa itu bagus banget! Tahun 2025 kita sudah swasembada beras! Aku ingat saat kecil aku lihat ayah mengirim nasi untuk keluarga di desa lain, hari itu jadi kenangan yang tak pernah terlupakan. Sekarang Indonesia punya pemandangan baru yaitu "Bumi Berkelanjutan". Kita bisa merasa bangga dengan apa yang telah dicapai! 🌾💚
 
Wahhh, swasembada beras Indonesia akhirnya tercapai! Saya senang sekali bisa makan nasi putih tanpa harus impor lagi 🤣. Tapi sih, apa yang membuat saya sedih adalah pemerintah Daerah yang masih tidak peduli dengan para petani. Kita punya lahan luas dan sumber daya lebih besar, tapi mereka masih ingin mengambil pengembang dan melawan aturan-aturan. Artinya, kita masih harus banyak berjuang untuk mendapatkan kebebasan akses lahan pertanian yang sehat 🤦‍♂️. Tapi jangan kecil hati, pemerintah Pusat mulai menekankan ketegasan dan perubahan ini pasti akan membuat kita lebih baik nanti 💪.
 
Aku penasaran sih bagaimana caranya Pemerintah bisa mencapai swasembada beras sebenarnya 🤔. Tapi aku senang banget kalau Indonesia bisa menjadi net exporter beras, ini buat kita bangga 🙌. Yang paling penting adalah petani tidak kehilangan lahan pertanian mereka, ini penting untuk mencegah keseluruhan sistem produksi yang rusak 🚨. Aku harap pemerintah bisa memperbaiki beberapa kebijakan yang merugikan petani di daerah-daerah tertentu, seperti di Kalimantan dan Papua 😔. Kita harus membuat sistem produksi yang lebih baik dan adil, jadi semua petani bisa menghasilkan uang yang cukup 🤑.
 
Kita udah capai swasembada beras, tapi apa bedanya dengan tahun 2024? Kita tetep impor beras dari negara lain, tapi sekarang kita bisa mengatakan kita swasembada. Tapi mesti ada arti gampangnya: kita harus jaga lahan petani supaya tidak diambil oleh pengembang. Karena jika pengembang terus mengambil lahan, kita kehilangan potensi produksi beras. Maka dari itu, kita perlu membuat aturan yang ketat untuk melindungi para petani dan memastikan lahan mereka tetap produktif. Tapi apakah ini sudah tercapai? Kita masih harus jaga agar tidak ada Pemerintah Daerah yang mengadopsi kebijakan yang merugikan petani. Maka dari itu, kita perlu membuat pemantauan yang ketat agar semua aturan yang dibuat oleh pemerintah dijalankan dengan baik.
 
Sudah lama aja nggak bisa percaya kalau Indonesia swasembada beras, aja kayaknya lagi-lagi membutuhkan promosi kan? 🤔 33 juta ton itu nggak kecil banget, tapi siapa tahu ada yang masih impor. Maka-maka aku masih ragu-ragu dulu. Lahan petani juga gak bisa dilepaskan sembari biaya pengembang semakin naik aja 🤑. Tapi aku seneng sekali pemerintah punya rencana untuk melindungi lahan pertanian, itu penting banget. Yang bikin aku penasaran adalah bagaimana pemerintah bisa memastikan implementasi aturan-aturan hingga daerah-daerah tidak bisa nggak mengadopsi kebijakan yang sama. 🤷‍♂️
 
Ughh, kan ya... kita udah capek nggak capek cari beras lagi, tapi ternyata masih banyak yang impor. Aku pikir swasembada itu kayak mistik, sih... kita punya lahan luas, tapi bagaimana kita bisa bikin produktivitasnya lebih baik? 🤔

Dan aku sengaja nyesali dikejut banget aja sama Zulhas ngomong soal Thailand dan Vietnam. Padahal kita yang terbesar, sih... tapi mungkin itu karena kita banyak banget yang buru-buru mau jadi pengusaha, bukan fokus pada petani dan pertanian. 🚧

Aku paham dengan Zulhas ingin melindungi lahan para petani, tapi bagaimana caranya? Kita harus lebih teliti dulu, sih... seperti apa yang harus dilakukan untuk melindungi lahan itu? Saya rasa ada kegagalan sistem kita di sini. 😔
 
itu sih masalahnya kan? kita punya lahan luas tapi komitmen pemerintah yang masih banyak yang kurang jelas sih 🤔. kalau mau ingin swasembada beras, harus ada kebijakan yang tepat dan komitmen yang kuat dari pusat serta daerah-daerah. tapi sepertinya ada beberapa daerah yang tidak mengutak-atik aturan-aturan yang ada, itu sangat merugikan petani 🌾. jangan biarkan luas lahan kita menjadi kelemahan kita.
 
Makanya pemerintah bisa mencapai swasembada beras, tapi masih banyak isu lain seperti petani tidak mendapatkan harga yang adil. Mereka sudah bekerja keras sepanjang tahun untuk menghasilkan produce, tapi gajinya masih rendah dan tidak ada konsistensi. Pemerintah harus lebih teliti dalam menerapkan kebijakan agar tidak ada PDA yang memanfaatkan lahan pertanian tanpa memberikan hak bagi petani.

Saya merasa agak curiga dengan cara pemerintah menangani lahan petani, beberapa wilayah masih belum mendapatkan perlindungan yang cukup. Saya harap pemerintah bisa melindungi hak-hak para petani dan memastikan bahwa mereka mendapatkan faedah dari kebijakan-kebijakan yang diambil. 🤔
 
Pemerintah bisa bangga banget ya... tapi kita juga harus ngecek siapa yang benar-benar mendukung petani dan apa aja kebijakan mereka. Jadi, kalau gak ada ketegasan dari Pemerintah Pusat, maka komitmen itu justru jadi kotor. Dan apalagi dengan Pemerintah Daerah yang selalu mencari uang... kalau mereka terus melemahkan aturan-aturan untuk petani, maka hasilnya pasti tidak akan seperti apa-apa. Kita harus ngecek siapa yang benar-benar ingin swasembada beras dan siapa yang hanya ingin ngewinangin uang...
 
Gue pikir itu bagus banget kalau kita bisa swasembada beras ya! Maksudnya kita jangan tergantung lagi impor dari luar negeri. Tapi, gue curiga siapa yang akan menangani isu pengalihan fungsi lahan petani? Gue harap bukan daerah-daerah yang suka bikin aturan-aturan yang berantai karena itu jadi sulit dipahami oleh para petani. Gue yakin produksi beras kita bisa lebih baik jika kita fokus pada kebutuhan masyarakat lokal terlebih dahulu. 🤔
 
"Kecerdasan adalah kemampuan mengatur diri sendiri agar dapat bekerja untuk yang lebih baik dari diri sendiri." - Thomas Edison 🤓
 
Makasih banget pemerintah bisa mencapai swasembada beras! Tapi aku masih ragu nih, apakah kita sudah benar-benar swasembada? Karena sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi produksi beras, seperti cuaca, hama, dan penyakit. Aku harap pemerintah bisa tetap mengawasi kondisi petani dan membuat kebijakan yang lebih baik nanti. 😊
 
Saya senang sekali pemerintah bisa mencapai swasembada beras Indonesia! Tapi masih perlu kita perhatikan bagaimana implementasi di daerah, banyak kota besar yang jadi pengekspor impor beras, siapa bilang impor beras itu baik? Kita harus memastikan lahan petani tidak terlempar dan produsivitas tambah. Saya harap pemerintah bisa memberikan contoh bagi daerah lain di Indonesia 😊
 
Gua pikir nggak bisa percaya kalau Indonesia udah swasembada berasnya sendiri! 33 juta ton itu adalah omong kosong sih, tapi kalau dihitung, itu artinya kita dapat memenuhi kebutuhan lokal dan bahkan diekspor. Yang penting adalah petani kita bisa berproduksi dengan lebih baik dan tidak lagi harus impor beras dari luar.

Saya lihat Zulhas benar-benar peduli dengan masalah lahan pertanian. Dia harus diapresiasi karena menyangkal para pengembang yang mau mengambil lahan produktif petani tanpa izin. Ini adalah isu yang sangat penting dan perlu ada ketegasan dari Pemerintah Pusat untuk melindungi hak-hak petani.

Tapi, saya rasa masih banyak hal yang harus ditingkatkan. Jangan sampai kita menjadi swasembada beras tetapi tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri. Kita harus terus berusaha meningkatkan produktivitas pertanian dan melindungi hak-hak petani agar Indonesia dapat swasembada beras sepanjang tahun. 🌾👍
 
Gue ngerasa makin asyic banget dengan hal itu, produksi beras nasional naik 12,62 persen? Itu makasih banyak untuk negara kita... tapi gue pikir masih ada beberapa hal yang perlu perbaiki. Misalnya, pengelolaan lahan pertanian di daerah-daerah seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah still belum maksimal. Kalau tidak diatur dengan benar, impor beras akan kembali menjadi pilihan.

Dan gue juga penasaran dengan kebijakan yang ada saat ini... Lahan Produktif diambil pengembang? itu arti apa sih? Jadi bukan lagi dari petani yang ngabisin lahan pertanian-nya, tapi pengembang dan investor yang mau membelinya. Maksudnya kapan kita akan bisa ngatur hal itu dengan benar?
 
Gak bisa duga ya, hasil produksi beras nasional naik 12,62 persen, itu nggak terlalu lama. Tapi kalau dipikirin, impor beras juga seharusnya jadi nol ya? Kita memiliki lahan yang luas dan sumber daya yang banyak, jadi kenapa lagi kita impor? tapi kayaknya pemerintah masih punya keraguan, kayaknya ada kerja sama yang dibutuhkan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Tapi ayo, kita harus ngecewakan Zulhas, kita bisa meningkatkan produktivitas pertanian kita sendiri, bukan terus impor dari luar.
 
kembali
Top