Jakarta, CNN Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjelaskan alasan keputusan Pemerintah untuk tidak ikut protes bersama gubernur daerah lain terhadap pemotongan anggaran transfer ke daerah (TKD) kepada Menteri Keuangan. Menurutnya, keputusan itu sudah menjadi bagian dari undang-undang dan tidak bisa dibantah.
Pramono mengatakan bahwa Pemprov Jakarta harus menyesuaikan diri dengan keputusan tersebut dan mencari alternatif untuk membangun daerah. "Memang seperti yang saya sampaikan, Jakarta ini apapun kan sebenarnya sebagai role model, karena APBD kita selama ini sangat terbuka, transparan," kata Pramono di Balai Kota Jakarta.
Ia juga menjelaskan bahwa tindakan para gubernur lain yang memprotes pemotongan itu tidak bisa disalahkan. Menurut Pramono, pemotongan tersebut memang berat untuk daerah, termasuk Jakarta.
Pramono kemudian mengatakan bahwa ia akan mencari sumber pendanaan di luar APBD untuk membangun Jakarta. "Tetapi saya akan menggunakan kesempatan ini, momentum ini, untuk katakanlah misalnya alternative financing itu akan menjadi salah satu kata kunci untuk membangun Jakarta," katanya.
Sementara itu, sebanyak 18 gubernur ramai-ramai menyampaikan protes kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait pemotongan anggaran transfer ke daerah (TKD). Mereka yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu datang langsung ke Kantor Kementerian Keuangan di Jakarta Pusat, Selasa (7/10) pagi.
Pemotongan anggaran tersebut berdampak besar pada beberapa daerah, termasuk Aceh yang dipotong 25 persen. Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem menegaskan dirinya tidak sepakat dengan pemotongan tersebut. "Kami mengusulkan supaya tidak dipotong, anggaran kita tidak dipotong. Karena itu beban semua di provinsi kami masing-masing," kata Mualem selepas bertemu Purbaya di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (7/10).
Pramono mengatakan bahwa Pemprov Jakarta harus menyesuaikan diri dengan keputusan tersebut dan mencari alternatif untuk membangun daerah. "Memang seperti yang saya sampaikan, Jakarta ini apapun kan sebenarnya sebagai role model, karena APBD kita selama ini sangat terbuka, transparan," kata Pramono di Balai Kota Jakarta.
Ia juga menjelaskan bahwa tindakan para gubernur lain yang memprotes pemotongan itu tidak bisa disalahkan. Menurut Pramono, pemotongan tersebut memang berat untuk daerah, termasuk Jakarta.
Pramono kemudian mengatakan bahwa ia akan mencari sumber pendanaan di luar APBD untuk membangun Jakarta. "Tetapi saya akan menggunakan kesempatan ini, momentum ini, untuk katakanlah misalnya alternative financing itu akan menjadi salah satu kata kunci untuk membangun Jakarta," katanya.
Sementara itu, sebanyak 18 gubernur ramai-ramai menyampaikan protes kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait pemotongan anggaran transfer ke daerah (TKD). Mereka yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu datang langsung ke Kantor Kementerian Keuangan di Jakarta Pusat, Selasa (7/10) pagi.
Pemotongan anggaran tersebut berdampak besar pada beberapa daerah, termasuk Aceh yang dipotong 25 persen. Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem menegaskan dirinya tidak sepakat dengan pemotongan tersebut. "Kami mengusulkan supaya tidak dipotong, anggaran kita tidak dipotong. Karena itu beban semua di provinsi kami masing-masing," kata Mualem selepas bertemu Purbaya di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (7/10).