Kemarin, di acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Republik Korea, Radio Televisyen Malaysia (RTM), salah satu stasiun penyiaran publik milik kerajaan Malaysia, menyampaikan kesalahan yang sangat mendalam. Kesalahan tersebut terjadi ketika komentator siarannya salah menyebut nama Presiden Indonesia saat ini, Prabowo Subianto, sebagai Joko Widodo.
Salah satu komentator RTM mengatakan bahwa Prabowo Subianto adalah Presiden RI Joko Widodo, padahal presiden kita sebenarnya adalah Prabowo Subianto. Kesalahan ini didengar oleh wartawan dari berbagai negara yang hadir di media center KTT ASEAN.
RTM meminta maaf atas kesalahan tersebut dan mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan pengawasan editorial dan pengecekan fakta untuk memastikan semua informasi yang disiarkan akurat. Selain itu, RTM juga menanggapi kesalahan tersebut dengan serius dan akan mengambil tindakan atas kesalahan tersebut.
Kemudian, komentator RTM juga salah menyebut Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong sebagai pendahulunya, Lee Hsien Loong. Hal ini juga meminta maaf dari Perdana Menteri dan pemerintah Singapura serta semua pihak yang terdampak oleh kesalahan tersebut.
Selain itu, komentator RTM juga salah menyebut Perdana Menteri Thailand sebagai Srettha Thavisin, bukan dengan nama aslinya, Anutin Charnvirakul.
Salah satu komentator RTM mengatakan bahwa Prabowo Subianto adalah Presiden RI Joko Widodo, padahal presiden kita sebenarnya adalah Prabowo Subianto. Kesalahan ini didengar oleh wartawan dari berbagai negara yang hadir di media center KTT ASEAN.
RTM meminta maaf atas kesalahan tersebut dan mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan pengawasan editorial dan pengecekan fakta untuk memastikan semua informasi yang disiarkan akurat. Selain itu, RTM juga menanggapi kesalahan tersebut dengan serius dan akan mengambil tindakan atas kesalahan tersebut.
Kemudian, komentator RTM juga salah menyebut Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong sebagai pendahulunya, Lee Hsien Loong. Hal ini juga meminta maaf dari Perdana Menteri dan pemerintah Singapura serta semua pihak yang terdampak oleh kesalahan tersebut.
Selain itu, komentator RTM juga salah menyebut Perdana Menteri Thailand sebagai Srettha Thavisin, bukan dengan nama aslinya, Anutin Charnvirakul.