Pemerintah menetapkan Rp 540 triliun per tahun untuk mengentaskan kemiskinan, tapi budiman sudjatmiko, kepala BP Taskin menyatakan bahwa anggaran tersebut tidak cukup besar untuk membantu mendorong penduduk miskin menjadi lebih mandiri secara ekonomi. Menurut dia, kebanyakan pemerintah dan organisasi sosial hanya menanggapi kemiskinan dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) saja. Namun, bagi penduduk miskin ekstrem ini sangat membantu untuk menyambung hidup.
Namun, setelah keluar dari garis kemiskinan ekstrem dan naik menjadi penduduk miskin, perlakuan yang berbeda diperlukan untuk mengentaskan kemiskinan. Pemerintah berencana membentuk industri khusus yang akan dikelola oleh para penduduk miskin. Melalui upaya ini, pemerintah tidak hanya ingin menanggapi kemiskinan, tapi juga menjadikan penduduk miskin sebagai aktor ekonomi baru.
Budiman menyatakan bahwa penduduk miskin harus menjadi bagian dari sektor-sektor seperti industri makanan, manufaktur, kesehatan, pendidikan, perumahan, ekonomi kreatif, industri pariwisata, dan energi terbarukan. Dengan begitu, mereka akan menjadi aktor baru dalam ekonomi makro yang baru.
Pemerintah tidak hanya menanggapi kemiskinan dengan memberikan bantuan, tapi juga ingin membangun ekosistem rantai nilai setengah tertutup. Dana yang digunakan untuk pengentasan kemiskinan tidak hanya akan digunakan untuk pengadaan BLT saja, tetapi juga untuk membangun industri yang nantinya akan dikelola oleh penduduk miskin.
Dengan demikian, pemerintah berharap bahwa Rp 540 triliun per tahun dapat menjadi mesin bahan bakar bagi ekonomi baru dan memberikan akses dan aset bagi penduduk miskin.
Namun, setelah keluar dari garis kemiskinan ekstrem dan naik menjadi penduduk miskin, perlakuan yang berbeda diperlukan untuk mengentaskan kemiskinan. Pemerintah berencana membentuk industri khusus yang akan dikelola oleh para penduduk miskin. Melalui upaya ini, pemerintah tidak hanya ingin menanggapi kemiskinan, tapi juga menjadikan penduduk miskin sebagai aktor ekonomi baru.
Budiman menyatakan bahwa penduduk miskin harus menjadi bagian dari sektor-sektor seperti industri makanan, manufaktur, kesehatan, pendidikan, perumahan, ekonomi kreatif, industri pariwisata, dan energi terbarukan. Dengan begitu, mereka akan menjadi aktor baru dalam ekonomi makro yang baru.
Pemerintah tidak hanya menanggapi kemiskinan dengan memberikan bantuan, tapi juga ingin membangun ekosistem rantai nilai setengah tertutup. Dana yang digunakan untuk pengentasan kemiskinan tidak hanya akan digunakan untuk pengadaan BLT saja, tetapi juga untuk membangun industri yang nantinya akan dikelola oleh penduduk miskin.
Dengan demikian, pemerintah berharap bahwa Rp 540 triliun per tahun dapat menjadi mesin bahan bakar bagi ekonomi baru dan memberikan akses dan aset bagi penduduk miskin.