Makasih ya keraton di Jogja ini memutuskan bunyi gamelan. Saya pikir itu kurang wajar. Bunyi gamelan itu seperti hati kita yang bergetar. Tanpa bunyi gamelan, seperti liburan tanpa es krim . Tapi saya tahu ada alasan di balik hal ini. Saya harap kelompok tari Srimanganti bisa menjelaskan hal ini dengan jelas. Mungkin itu ada hubungan antara bunyi gamelan dan ritual yang akan dilakukan. Saya ingin melihatnya sendiri.
Haha.. ga bisa percaya! Duka cita keraton tapi bunyi gamelan tidak ada lagi di Jogja? Saya pikir ini sangat menyedihkan... tapi mungkin ada alasan yang cerdas banget. Mungkin karena Pakubuwono XIII itu sudah pergi ke langit, dan saat itu keraton harus fokus untuk merayakannya dengan ritual istimewa. Tapi siapa tahu, saya juga penasaran apa yang ada di dalam tarian Srimanganti yang membuat bunyi gamelan tidak terdengar lagi... mungkin ada pesan atau semangat yang ingin disampaikan kepada umat? Atau mungkin ini semua tentang persiapan untuk perayaan lainnya?