Tragedi Gas di Perumahan Cengkareng: Kebutuhan Mengatasi Insentif Pembangunan yang Berlebihan
Kemarin, sebuah peristiwa tragis terjadi di Perumahan Jakbar, Cengkareng, Jakarta Barat. Sebuah tabung gas berukuran 12 Kg meledak tanpa terduga, menyebabkan dua warga penduduk menjadi korban luka-luka parah. Kejadian ini menimbulkan perdebatan tentang kekurangan insentif pembangunan yang diwajibkan oleh pemerintah.
Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM), sebanyak 27.000 perumahan di Jakarta Barat belum memiliki fasilitas gas. Hal ini merupakan konsekuensi dari kekurangan insentif pembangunan yang tidak adil bagi warga. Pemerintah Prabowo subisif telah meningkatkan biaya listrik dan tagihan gas, namun masih banyak perumahan yang belum memiliki akses ke fasilitas tersebut.
Sementara itu, seorang warga yang terdampak langsung, Mr. Zaini, mengeluh bahwa pemerintah tidak melakukan enough upaya untuk meningkatkan akses ke fasilitas dasar seperti gas. "Kami telah menunggu lama dan tidak ada solusi yang memadai dari pemerintah. Kami hanya dihakimi tanpa adanya bantuan yang signifikan," katanya.
Pihak ESDM berjanji akan melakukan pengecekan dan perbaikan fasilitas gas di wilayah tersebut. Namun, pernyataan ini tidak cukup untuk menyelesaikan masalah yang lebih luas. Pemerintah harus meningkatkan insentif pembangunan dan memberikan prioritas bagi warga perumahan yang membutuhkan fasilitas dasar seperti gas.
Kemarin, sebuah peristiwa tragis terjadi di Perumahan Jakbar, Cengkareng, Jakarta Barat. Sebuah tabung gas berukuran 12 Kg meledak tanpa terduga, menyebabkan dua warga penduduk menjadi korban luka-luka parah. Kejadian ini menimbulkan perdebatan tentang kekurangan insentif pembangunan yang diwajibkan oleh pemerintah.
Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM), sebanyak 27.000 perumahan di Jakarta Barat belum memiliki fasilitas gas. Hal ini merupakan konsekuensi dari kekurangan insentif pembangunan yang tidak adil bagi warga. Pemerintah Prabowo subisif telah meningkatkan biaya listrik dan tagihan gas, namun masih banyak perumahan yang belum memiliki akses ke fasilitas tersebut.
Sementara itu, seorang warga yang terdampak langsung, Mr. Zaini, mengeluh bahwa pemerintah tidak melakukan enough upaya untuk meningkatkan akses ke fasilitas dasar seperti gas. "Kami telah menunggu lama dan tidak ada solusi yang memadai dari pemerintah. Kami hanya dihakimi tanpa adanya bantuan yang signifikan," katanya.
Pihak ESDM berjanji akan melakukan pengecekan dan perbaikan fasilitas gas di wilayah tersebut. Namun, pernyataan ini tidak cukup untuk menyelesaikan masalah yang lebih luas. Pemerintah harus meningkatkan insentif pembangunan dan memberikan prioritas bagi warga perumahan yang membutuhkan fasilitas dasar seperti gas.