SWID Capai Laba Bersih 150 Persen di Triwulan III Tahun Ini. Kinerja Emisi Properti dan Perhotelan ini Terus Meningkat.
Pertumbuhan jangka panjang di bidang properti dan perhotelan terus meningkat. Emiten SWID menutup triwulan III 2025 dengan laporan laba bersih yang melonjak 150 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini terjadi dalam ketidakpastian ekonomi nasional yang masih mengalami fluktuasi.
Dalam laporan keuangan, SWID mencatat pendapatan sebesar Rp46 miliar pada triwulan III 2025, meningkat hingga 42 persen dibandingkan dengan Rp32 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan juga melonjak menjadi Rp10 miliar, dari Rp4 miliar pada triwulan III 2024.
Dalam strategi pemasaran yang agresif dan peningkatan penjualan tunai, SWID berhasil memperkuat kinerja keuangan. Kenaikan pendapatan dari segmen properti mencatat kontribusi sebesar Rp17 miliar terhadap total pendapatan.
Meski pertumbuhan hotel tidak sebesar di segmen properti, namun SWID berhasil mempersempit gap tahunan dari -22% dan -24% pada triwulan I dan II menjadi hanya -10% di triwulan III 2025.
Dengan capaian ini, Direktur Utama SWID mengatakan bahwa perusahaan akan terus menjaga momentum positif melalui strategi bisnis yang fokus pada efisiensi, inovasi, dan keberlanjutan untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang.
Selain itu, SWID juga menargetkan peningkatan aktivitas di segmen properti dan pendapatan berulang dari sektor hotel. Aktivitas ini didukung oleh ketersediaan unit ready stock dan siap huni yang memanfaatkan insentif PPN DTP.
Dengan capaian ini, SWID menegaskan komitmennya untuk menjadi pengembang yang tangguh, transparan, dan berorientasi pada penciptaan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.
Pertumbuhan jangka panjang di bidang properti dan perhotelan terus meningkat. Emiten SWID menutup triwulan III 2025 dengan laporan laba bersih yang melonjak 150 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini terjadi dalam ketidakpastian ekonomi nasional yang masih mengalami fluktuasi.
Dalam laporan keuangan, SWID mencatat pendapatan sebesar Rp46 miliar pada triwulan III 2025, meningkat hingga 42 persen dibandingkan dengan Rp32 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan juga melonjak menjadi Rp10 miliar, dari Rp4 miliar pada triwulan III 2024.
Dalam strategi pemasaran yang agresif dan peningkatan penjualan tunai, SWID berhasil memperkuat kinerja keuangan. Kenaikan pendapatan dari segmen properti mencatat kontribusi sebesar Rp17 miliar terhadap total pendapatan.
Meski pertumbuhan hotel tidak sebesar di segmen properti, namun SWID berhasil mempersempit gap tahunan dari -22% dan -24% pada triwulan I dan II menjadi hanya -10% di triwulan III 2025.
Dengan capaian ini, Direktur Utama SWID mengatakan bahwa perusahaan akan terus menjaga momentum positif melalui strategi bisnis yang fokus pada efisiensi, inovasi, dan keberlanjutan untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang.
Selain itu, SWID juga menargetkan peningkatan aktivitas di segmen properti dan pendapatan berulang dari sektor hotel. Aktivitas ini didukung oleh ketersediaan unit ready stock dan siap huni yang memanfaatkan insentif PPN DTP.
Dengan capaian ini, SWID menegaskan komitmennya untuk menjadi pengembang yang tangguh, transparan, dan berorientasi pada penciptaan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.