Pemerintah Indonesia mulai mencari kemitraan perusahaan swasta dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). BPI Danantara saat ini sedang melakukan identifikasi mitra teknologi untuk proyek PLTSa dengan tujuan agar proyek tersebut dapat berjalan secara efisien. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyatakan bahwa pemilihan mitra akan mempertimbangkan teknologi yang paling efektif dalam menghasilkan energi dan memiliki mekanisme kerja sama yang baik dengan PLN sebagai offtaker.
Menurutnya, jika ada Badan Usaha di luar BUMN tertarik untuk mengajukan izin, mereka dapat langsung menghubungi Kementerian ESDM. "Ya mungkin kalau dari Danantara dan BUMN tidak berminat, badan usaha sendiri bisa mengajukan ke Kementerian ESDM. Jadi kita harapkan ya seluruhnya daerah-daerah yang memiliki potensi sampah yang bisa diolah menjadi waste to energy, itu bisa dilakukan pengolahan sampahnya," ujarnya.
Yuliot juga menyebutkan bahwa implementasi Waste to Energy sudah cukup banyak dilakukan di berbagai negara, seperti Jepang dan China. Dia percaya bahwa transfer teknologi dapat dilakukan oleh badan usaha ke perusahaan-perusahaan mitra di Indonesia, termasuk Danantara.
Pengembangan PLTSa diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di Indonesia dan mengurangi dampak lingkungan. Namun, masih banyak potensi yang belum terpenuhi oleh pemerintah dalam meningkatkan pengelolaan sampah di negara ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah meningkatkan upaya pengelolaan sampah secara nasional dengan menetapkan program-program konsolidasi dan pengolahan limbah. Namun, masih banyak daerah yang belum memiliki fasilitas pengolahan sampah yang memadai sehingga menjadi sumber masalah lingkungan.
Dengan demikian, pengembangan PLTSa diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah dan mengurangi dampak lingkungan.
Menurutnya, jika ada Badan Usaha di luar BUMN tertarik untuk mengajukan izin, mereka dapat langsung menghubungi Kementerian ESDM. "Ya mungkin kalau dari Danantara dan BUMN tidak berminat, badan usaha sendiri bisa mengajukan ke Kementerian ESDM. Jadi kita harapkan ya seluruhnya daerah-daerah yang memiliki potensi sampah yang bisa diolah menjadi waste to energy, itu bisa dilakukan pengolahan sampahnya," ujarnya.
Yuliot juga menyebutkan bahwa implementasi Waste to Energy sudah cukup banyak dilakukan di berbagai negara, seperti Jepang dan China. Dia percaya bahwa transfer teknologi dapat dilakukan oleh badan usaha ke perusahaan-perusahaan mitra di Indonesia, termasuk Danantara.
Pengembangan PLTSa diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di Indonesia dan mengurangi dampak lingkungan. Namun, masih banyak potensi yang belum terpenuhi oleh pemerintah dalam meningkatkan pengelolaan sampah di negara ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah meningkatkan upaya pengelolaan sampah secara nasional dengan menetapkan program-program konsolidasi dan pengolahan limbah. Namun, masih banyak daerah yang belum memiliki fasilitas pengolahan sampah yang memadai sehingga menjadi sumber masalah lingkungan.
Dengan demikian, pengembangan PLTSa diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah dan mengurangi dampak lingkungan.