Presiden Prabowo Subianto yang diketuai pemerintahan mendukung program penanaman pohon sawit, terutama untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah pertanian.
Menurut sumber dekat dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Presiden Prabowo telah memperketat target hibah aset sawit yang akan diberikan kepada beberapa perusahaan, termasuk Danantara, untuk meningkatkan produksi sawit.
Dalam jangka waktu 5 tahun berikutnya, pemerintahan Prabowo menargetkan 13,4 juta hektar sawit ditanam. Hibah tersebut akan disalurkan kepada beberapa perusahaan besar yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki kebijakan lingkungan yang baik.
Presiden Prabowo berharap program ini dapat meningkatkan keseimbangan ekologi di daerah pertanian dan mengurangi dampak deforestasi. Namun, kritik dari beberapa pihak menyatakan bahwa hibah tersebut akan menciptakan kesenjangan antara perusahaan yang mendapatkan hibah dan masyarakat lokal yang tidak memiliki akses ke sumber daya tersebut.
"Hibah tersebut akan menambahkan biaya produksi sawit bagi perusahaan, sehingga mungkin tidak dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal," kata seorang ahli lingkungan.
Menurut sumber dekat dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Presiden Prabowo telah memperketat target hibah aset sawit yang akan diberikan kepada beberapa perusahaan, termasuk Danantara, untuk meningkatkan produksi sawit.
Dalam jangka waktu 5 tahun berikutnya, pemerintahan Prabowo menargetkan 13,4 juta hektar sawit ditanam. Hibah tersebut akan disalurkan kepada beberapa perusahaan besar yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki kebijakan lingkungan yang baik.
Presiden Prabowo berharap program ini dapat meningkatkan keseimbangan ekologi di daerah pertanian dan mengurangi dampak deforestasi. Namun, kritik dari beberapa pihak menyatakan bahwa hibah tersebut akan menciptakan kesenjangan antara perusahaan yang mendapatkan hibah dan masyarakat lokal yang tidak memiliki akses ke sumber daya tersebut.
"Hibah tersebut akan menambahkan biaya produksi sawit bagi perusahaan, sehingga mungkin tidak dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal," kata seorang ahli lingkungan.