OJK: Perbankan Optimis Kinerja Tetap Solid Sampai 2025
JAKARTA - Dalam survei orientasi bisnis perbankan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terungkap bahwa perbankan menunjukkan ekspektasi kinerja yang tetap solid hingga akhir 2025. Hal ini diukur melalui Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) triwulan IV-2025, yang mencatat nilai 66 atau zona optimis.
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, perbankan optimis kinerja tetap baik karena dipengaruhi oleh proyeksi membaiknya kondisi makroekonomi domestik. Hal ini didorong oleh prakiraan akan meningkatnya pertumbuhan ekonomi domestik seiring penurunan BI-Rate dan ditopang oleh penguatan nilai tukar rupiah.
Dalam survei tersebut, Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada triwulan IV-2025 kembali ke level optimis dengan nilai 63. Konsumsi masyarakat yang biasanya meningkat pada Hari Raya Natal dan tahun baru diyakini akan mendongkrak permintaan terhadap barang dan jasa, sehingga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, inflasi juga diperkirakan akan turut meningkat sebagai akibat peningkatan aktivitas ekonomi dan konsumsi ini. Seiring dengan kondisi makroekonomi yang diperkirakan membaik, mayoritas responden meyakini bahwa risiko perbankan pada triwulan IV-2025 masih terjaga dan terkendali.
Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 57 juga berada pada zona optimis seiring dengan keyakinan bahwa kualitas kredit tetap terjaga baik dan Posisi Devisa Netto (PDN) tetap rendah dengan aset dan tagihan valuta asing yang lebih besar dibandingkan kewajiban valas.
Ekspektasi terhadap kinerja perbankan pada triwulan IV-2025 juga berada pada level optimis dengan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) sebesar 78. Optimisme pertumbuhan pada triwulan IV-2025 didorong oleh ekspektasi bahwa kredit masih akan tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan kredit dan didukung dengan usaha bank dalam melakukan ekspansi kredit pada pipeline yang tersedia.
Sektor ekonomi yang diyakini menjadi motor pertumbuhan kredit antara lain adalah sektor industri pengolahan yang pada September 2025 tumbuh sebesar 8,64 persen year on year (yoy).
JAKARTA - Dalam survei orientasi bisnis perbankan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terungkap bahwa perbankan menunjukkan ekspektasi kinerja yang tetap solid hingga akhir 2025. Hal ini diukur melalui Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) triwulan IV-2025, yang mencatat nilai 66 atau zona optimis.
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, perbankan optimis kinerja tetap baik karena dipengaruhi oleh proyeksi membaiknya kondisi makroekonomi domestik. Hal ini didorong oleh prakiraan akan meningkatnya pertumbuhan ekonomi domestik seiring penurunan BI-Rate dan ditopang oleh penguatan nilai tukar rupiah.
Dalam survei tersebut, Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada triwulan IV-2025 kembali ke level optimis dengan nilai 63. Konsumsi masyarakat yang biasanya meningkat pada Hari Raya Natal dan tahun baru diyakini akan mendongkrak permintaan terhadap barang dan jasa, sehingga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, inflasi juga diperkirakan akan turut meningkat sebagai akibat peningkatan aktivitas ekonomi dan konsumsi ini. Seiring dengan kondisi makroekonomi yang diperkirakan membaik, mayoritas responden meyakini bahwa risiko perbankan pada triwulan IV-2025 masih terjaga dan terkendali.
Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 57 juga berada pada zona optimis seiring dengan keyakinan bahwa kualitas kredit tetap terjaga baik dan Posisi Devisa Netto (PDN) tetap rendah dengan aset dan tagihan valuta asing yang lebih besar dibandingkan kewajiban valas.
Ekspektasi terhadap kinerja perbankan pada triwulan IV-2025 juga berada pada level optimis dengan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) sebesar 78. Optimisme pertumbuhan pada triwulan IV-2025 didorong oleh ekspektasi bahwa kredit masih akan tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan kredit dan didukung dengan usaha bank dalam melakukan ekspansi kredit pada pipeline yang tersedia.
Sektor ekonomi yang diyakini menjadi motor pertumbuhan kredit antara lain adalah sektor industri pengolahan yang pada September 2025 tumbuh sebesar 8,64 persen year on year (yoy).