Kelangkaan BBM di Sumatera Utara Melanda Setelah Bencana Banjir, Antrean Panjang Ditemukan
Pada Senin malam, kondisi jalanan menjadi semakin tidak nyaman di sepanjang Jalan Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Arus lalu lintas tersendat beberapa kilometer menuju arah keluar bandar, akibat antrean pengendara roda dua dan roda empat di area bahu jalan. Antrean tersebut mencapai kurang lebih 150 meter dari gerbang masuk SPBU yang terletak di sisi kiri Jalan Bandara Kualanamu arah Medan.
Walaupun tidak ada klaim resmi tentang kelangkaan BBM, Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara, Sutarto, menyatakan bahwa setelah bencana banjir di Medan dan Deli Serdang, kondisi pasokan BBM jenis pertalite dan bio-solar menjadi sangat membatasi. "Setelah bencana banjir, kita mengalami kelangkaan BBM jenis pertalite dan bio-solar," kata Sutarto kepada Tempo di SPBU tersebut.
Kelangkaan pasokan BBM ini tidak hanya terjadi di wilayah Medan dan Deli Serdang. Menurut informasi yang diterima, juga ada kelangkaan BBM di daerah lain seperti Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara. Bahkan, antrean pengendara roda dua dan empat menampak mengular hingga nyaris menutupi satu lajur penuh jalan.
Sopir truk Saragih dari wilayah Pematang Siantar menyampaikan kesulitan yang dihadapinya saat mencari BBM. "Di SPBU lain ada Solar non-subsidi, kalau kami yang sopir pakai itu (Dexlite), tidak makan kami," ujar Saragih.
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, menyatakan bahwa telah meminta agar pemerintah provinsi dan Pertamina area Sumatera bagian Utara melakukan langkah cepat untuk mengatasi kelangkaan pasokan BBM ini. "Pemprov harus terjun langsung memantau kondisi di lapangan. Jangan sampai geliat ekonomi dan mobilitas warga terganggu dengan kelangkaan BBM ini," kata Surya.
Koordinasi dengan Pertamina telah dilakukan untuk menyelesaikan persoalan kelangkaan pasokan BBM.
Pada Senin malam, kondisi jalanan menjadi semakin tidak nyaman di sepanjang Jalan Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Arus lalu lintas tersendat beberapa kilometer menuju arah keluar bandar, akibat antrean pengendara roda dua dan roda empat di area bahu jalan. Antrean tersebut mencapai kurang lebih 150 meter dari gerbang masuk SPBU yang terletak di sisi kiri Jalan Bandara Kualanamu arah Medan.
Walaupun tidak ada klaim resmi tentang kelangkaan BBM, Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara, Sutarto, menyatakan bahwa setelah bencana banjir di Medan dan Deli Serdang, kondisi pasokan BBM jenis pertalite dan bio-solar menjadi sangat membatasi. "Setelah bencana banjir, kita mengalami kelangkaan BBM jenis pertalite dan bio-solar," kata Sutarto kepada Tempo di SPBU tersebut.
Kelangkaan pasokan BBM ini tidak hanya terjadi di wilayah Medan dan Deli Serdang. Menurut informasi yang diterima, juga ada kelangkaan BBM di daerah lain seperti Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara. Bahkan, antrean pengendara roda dua dan empat menampak mengular hingga nyaris menutupi satu lajur penuh jalan.
Sopir truk Saragih dari wilayah Pematang Siantar menyampaikan kesulitan yang dihadapinya saat mencari BBM. "Di SPBU lain ada Solar non-subsidi, kalau kami yang sopir pakai itu (Dexlite), tidak makan kami," ujar Saragih.
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, menyatakan bahwa telah meminta agar pemerintah provinsi dan Pertamina area Sumatera bagian Utara melakukan langkah cepat untuk mengatasi kelangkaan pasokan BBM ini. "Pemprov harus terjun langsung memantau kondisi di lapangan. Jangan sampai geliat ekonomi dan mobilitas warga terganggu dengan kelangkaan BBM ini," kata Surya.
Koordinasi dengan Pertamina telah dilakukan untuk menyelesaikan persoalan kelangkaan pasokan BBM.