Kepopulan Senam di Indonesia Menjadi Lontong Karena Atlet Israel
Mengingatkan kembali, Pemuda Majelis Ulama Indonesia (PMUI) berlomba-lomba mengeluarkan pengadilan terhadap atlet timnas Israel yang akan bergabung dalam kompetisi senam artistik dunia yang akan diadakan di Jakarta. Dalam laporan yang diterima detik.com, PMUI menerangkan bahwa keikutsertaan tersebut adalah penolakan terhadap pemerintah Israel yang tidak mau mengakui kedaulatan Palestina.
Jika atlet Israel bergabung dalam kompetisi senam artistik dunia di Jakarta, maka para pejuang umat Islam akan bermasalah. Banyak dari mereka menilai bahwa keikutsertaan timnas Israel adalah penolakan bagi pemerintah Israel, yang tidak mau mengakui kedaulatan Palestina.
Sementara itu, beberapa organisasi Muslim lainnya juga mengecam keikutsertaan atlet Israel dalam kompetisi tersebut. Organisasi Muhammadiyah pun juga mengeluarkan keterangan tertulis untuk membantu memperjuangkan hak-hak umat Islam.
Penolakan terhadap kehadiran atlet Israel ini juga menimbulkan perdebatan di kalangan aktivis hukum dan pengarang hukum. Mereka menilai bahwa penolakan tersebut adalah bentuk ketidaksetujuan masyarakat dalam menghadapi permasalahan Palestina.
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Republik Indonesia Yusril Ihza Mahendra juga memberikan kebijaksanaan terhadap keikutsertaan atlet Israel. Menurutnya, pemimpin negara tidak akan melakukan kontak apa pun dengan pemerintah Israel sampai adanya pengakuan Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Pemerintah juga menolak atlet Israel mengikuti kompetisi tersebut di Indonesia. Gubernur Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa ia tidak akan mengizinkan atlet Israel untuk hadir di Jakarta.
Mengingatkan kembali, Pemuda Majelis Ulama Indonesia (PMUI) berlomba-lomba mengeluarkan pengadilan terhadap atlet timnas Israel yang akan bergabung dalam kompetisi senam artistik dunia yang akan diadakan di Jakarta. Dalam laporan yang diterima detik.com, PMUI menerangkan bahwa keikutsertaan tersebut adalah penolakan terhadap pemerintah Israel yang tidak mau mengakui kedaulatan Palestina.
Jika atlet Israel bergabung dalam kompetisi senam artistik dunia di Jakarta, maka para pejuang umat Islam akan bermasalah. Banyak dari mereka menilai bahwa keikutsertaan timnas Israel adalah penolakan bagi pemerintah Israel, yang tidak mau mengakui kedaulatan Palestina.
Sementara itu, beberapa organisasi Muslim lainnya juga mengecam keikutsertaan atlet Israel dalam kompetisi tersebut. Organisasi Muhammadiyah pun juga mengeluarkan keterangan tertulis untuk membantu memperjuangkan hak-hak umat Islam.
Penolakan terhadap kehadiran atlet Israel ini juga menimbulkan perdebatan di kalangan aktivis hukum dan pengarang hukum. Mereka menilai bahwa penolakan tersebut adalah bentuk ketidaksetujuan masyarakat dalam menghadapi permasalahan Palestina.
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Republik Indonesia Yusril Ihza Mahendra juga memberikan kebijaksanaan terhadap keikutsertaan atlet Israel. Menurutnya, pemimpin negara tidak akan melakukan kontak apa pun dengan pemerintah Israel sampai adanya pengakuan Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Pemerintah juga menolak atlet Israel mengikuti kompetisi tersebut di Indonesia. Gubernur Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa ia tidak akan mengizinkan atlet Israel untuk hadir di Jakarta.