Penelitian baru dari tim Stanford Medicine berhasil menemukan hubungan antara vaksin cacar ular dan penurunan risiko demensia pada lansia. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature dan menunjukkan bahwa penerima vaksin memiliki kemungkinan 20% lebih kecil didiagnosis demensia dalam tujuh tahun setelah vaksinasi.
Studi ini menggunakan data kesehatan warga lanjut usia yang berusia antara 71-88 tahun, dengan fokus pada mereka yang berulang tahun tepat sebelum dan sesudah cutoff usia 80 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa vaksin terbukti menurunkan kasus shingles sebesar 37% dalam pemantauan tujuh tahun.
Manfaat vaksin tampak lebih kuat pada perempuan, meskipun alasan biologisnya belum sepenuhnya dipahami. Penelitian ini juga menemukan bahwa lansia yang sudah mengidap demensia menunjukkan perkembangan penyakit yang lebih lambat setelah menerima vaksin.
Tim peneliti berharap dapat melakukan uji klinis terkontrol secara acak untuk memastikan hubungan sebab-akibat. Mereka juga berharap dukungan pendanaan filantropi dapat mempercepat uji coba tersebut, sehingga dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya vaksinasi kesehatan.
Penelitian ini memberikan harapan bagi para peneliti dan masyarakat bahwa vaksin cacar ular dapat menjadi alat bantuan dalam mencegah demensia pada lansia.
Studi ini menggunakan data kesehatan warga lanjut usia yang berusia antara 71-88 tahun, dengan fokus pada mereka yang berulang tahun tepat sebelum dan sesudah cutoff usia 80 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa vaksin terbukti menurunkan kasus shingles sebesar 37% dalam pemantauan tujuh tahun.
Manfaat vaksin tampak lebih kuat pada perempuan, meskipun alasan biologisnya belum sepenuhnya dipahami. Penelitian ini juga menemukan bahwa lansia yang sudah mengidap demensia menunjukkan perkembangan penyakit yang lebih lambat setelah menerima vaksin.
Tim peneliti berharap dapat melakukan uji klinis terkontrol secara acak untuk memastikan hubungan sebab-akibat. Mereka juga berharap dukungan pendanaan filantropi dapat mempercepat uji coba tersebut, sehingga dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya vaksinasi kesehatan.
Penelitian ini memberikan harapan bagi para peneliti dan masyarakat bahwa vaksin cacar ular dapat menjadi alat bantuan dalam mencegah demensia pada lansia.