Menurut strategi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, untuk menekan utang pemerintah yang mencapai Rp9.000 triliun lebih, perlu dilakukan beberapa langkah yang tepat dan efisien. Pertama, belanja pemerintah harus dilakukan dengan sasaran dan waktu yang tepat, serta tidak ada kebocoran anggaran.
Apabila belanja pemerintah berjalan dengan baik dan efesien, maka dampaknya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga berarti bahwa kenaikan pajak dapat mempersempit defisit anggaran. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dapat lebih cepat dan pajak dapat meningkat.
Purbaya juga menekankan pentingnya perbaikan di sektor penerimaan, baik melalui pajak, bea cukai, atau sistem digital seperti Coretex. Dengan demikian, rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto (tax-to-GDP ratio) dapat meningkat dan menaikkan tambahan penerimaan minimal Rp100 triliun.
Selain itu, Purbaya juga berfokus mengurangi hambatan di sektor riil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Menurutnya, jika hambatan-hambatan di sektor riil dapat berkurang secara signifikan, maka laju pertumbuhan ekonomi dapat meningkat dan mencapai target di atas 5 persen.
Apabila belanja pemerintah berjalan dengan baik dan efesien, maka dampaknya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga berarti bahwa kenaikan pajak dapat mempersempit defisit anggaran. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dapat lebih cepat dan pajak dapat meningkat.
Purbaya juga menekankan pentingnya perbaikan di sektor penerimaan, baik melalui pajak, bea cukai, atau sistem digital seperti Coretex. Dengan demikian, rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto (tax-to-GDP ratio) dapat meningkat dan menaikkan tambahan penerimaan minimal Rp100 triliun.
Selain itu, Purbaya juga berfokus mengurangi hambatan di sektor riil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Menurutnya, jika hambatan-hambatan di sektor riil dapat berkurang secara signifikan, maka laju pertumbuhan ekonomi dapat meningkat dan mencapai target di atas 5 persen.