Mantan Ratu Thailand, Si Ikon Fesyen yang Meninggal Usia 93 Tahun
Raja Bhumibol Adulyadej meninggal dunia pada tahun 2016, dan sejak itu, istri himpunan menghabiskan kehidupan rahasia di rumah sakit, menurut laporan Reuters. Ia meninggal pada Jumat malam (24/10/2025) usia 93 tahun.
Mantan Ratu Thailand, Sirikit, dilahirkan pada 1932, ketika Thailand berubah menjadi monarki konstitusional. Ibundanya adalah putri duta besar Thailand untuk Perancis. Ia tumbuh di Paris dan bertemu suaminya, Bhumibol, yang menghabiskan masa kecilnya di Swiss.
Sirikit dan Bhumibol menikah pada tahun 1949 dan menghabiskan waktu bersama di Paris. Mereka berkolaborasi dengan perancang busana Prancis Pierre Balmain untuk menciptakan busana menawan berbahan sutra Thailand. Ia juga mendukung pelestarian praktik tenun tradisional sehingga dianggap berjasa merevitalisasi industri sutra Thailand.
Selama lebih dari empat dekade, Sirikit sering bepergian bersama raja ke desa-desa terpencil di Thailand, mempromosikan proyek-proyek pembangunan bagi masyarakat miskin pedesaan. Ia juga sempat menjabat sebagai bupati pada tahun 1956.
Pada tahun 1976, hari ulang tahunnya, 12 Agustus, ditetapkan sebagai Hari Ibu dan hari libur nasional di Thailand. Putra tunggalnya, yang kini menjadi Raja Maha Vajiralongkorn, menggantikan Bhumibol setelah wafatnya pada tahun 2016.
Kematian Sirikit akan diperlakukan dengan hormat oleh banyak warga Thailand karena amalnya dan simbol kebajikan keibuan. Pada hari Sabtu, para pelayat berpakaian hitam berkumpul di depan Rumah Sakit Chulalongkorn tempat Sirikit meninggal.
"Ketika saya mendengar berita itu, dunia saya terasa hampa dan saya teringat kembali masa lalu tentang semua hal yang telah dilakukan Yang Mulia untuk kami," ujar Maneenat Laowalert, warga Bangkok berusia 67 tahun.
Raja Bhumibol Adulyadej meninggal dunia pada tahun 2016, dan sejak itu, istri himpunan menghabiskan kehidupan rahasia di rumah sakit, menurut laporan Reuters. Ia meninggal pada Jumat malam (24/10/2025) usia 93 tahun.
Mantan Ratu Thailand, Sirikit, dilahirkan pada 1932, ketika Thailand berubah menjadi monarki konstitusional. Ibundanya adalah putri duta besar Thailand untuk Perancis. Ia tumbuh di Paris dan bertemu suaminya, Bhumibol, yang menghabiskan masa kecilnya di Swiss.
Sirikit dan Bhumibol menikah pada tahun 1949 dan menghabiskan waktu bersama di Paris. Mereka berkolaborasi dengan perancang busana Prancis Pierre Balmain untuk menciptakan busana menawan berbahan sutra Thailand. Ia juga mendukung pelestarian praktik tenun tradisional sehingga dianggap berjasa merevitalisasi industri sutra Thailand.
Selama lebih dari empat dekade, Sirikit sering bepergian bersama raja ke desa-desa terpencil di Thailand, mempromosikan proyek-proyek pembangunan bagi masyarakat miskin pedesaan. Ia juga sempat menjabat sebagai bupati pada tahun 1956.
Pada tahun 1976, hari ulang tahunnya, 12 Agustus, ditetapkan sebagai Hari Ibu dan hari libur nasional di Thailand. Putra tunggalnya, yang kini menjadi Raja Maha Vajiralongkorn, menggantikan Bhumibol setelah wafatnya pada tahun 2016.
Kematian Sirikit akan diperlakukan dengan hormat oleh banyak warga Thailand karena amalnya dan simbol kebajikan keibuan. Pada hari Sabtu, para pelayat berpakaian hitam berkumpul di depan Rumah Sakit Chulalongkorn tempat Sirikit meninggal.
"Ketika saya mendengar berita itu, dunia saya terasa hampa dan saya teringat kembali masa lalu tentang semua hal yang telah dilakukan Yang Mulia untuk kami," ujar Maneenat Laowalert, warga Bangkok berusia 67 tahun.