Kemunculan nama KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU yang terang-terangan menandatangani risalah pemakzulan Ketua PBNU Gus Yahya, kemarin (20/11) memicu ketertarikan masyarakat. Siapa dia? Bagaimana silsilah keluarganya?
Dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU), Miftachul Akhyar menduduki posisi Rais Aam mulai Desember 2021. Posisi ini dimenangkan setelah terpilih dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung.
Kh Miftachul Akhyar lahir di Surabaya pada tanggal 30 Juni 1953 silam. Ia pernah mondok di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Jombang pada usia 8 tahun. Kemudian, beliau mempelajari ajaran Islam di berbagai pondok seperti Ponpes Rejoso Jombang, Sidogiri Pasuruan, dan Al-Islah Soditan Lasem.
Setelah belajar agama, Akhyar mendirikan Pondok Pesantren Miftachus sunnah di Kedung Tarukan, Jawa Timur. Beliau pernah menjadi Rais Syuriyah di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.
Selain itu, Miftachul Akhyar juga menjabat sebagai Wakil Rais Aam PBNU pada periode tahun 2015-2020. Ia kemudian menjadi Pj Rais Aam PBNU pada 2018 menggantikan KH Ma'ruf Amin.
Pada 2020 silam, Kh Miftachul Akhyar terpilih sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Namun, beliau mengundurkan diri sejak bulan Maret 2022 karena fokus ke jabatan sebagai Rais Aam PBNU.
Menurut informasi di NU Online, Kh Miftachul Akhyar merupakan keturunan dari Pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Rangkah. Ayahnya adalah KH Abdul Ghoni bin H. Abu Bakar ('Ashiman). Sementara itu, ibunya adalah Hj Siti Ashfiyah yang merupakan cucu KH Ishaq bin Idris di daerah Kedung Pengkol, Surabaya.
Miftachul Akhyar memiliki 11 orang anak dengan istri pertamanya, Nyai Chakimah. Salah satu anaknya adalah Muktafiyah Bikanafillah yang menikah dengan Lora Ismail Al-Ascholy, cucu KH Abdullah Sachal Bangkalan.
Keberagaman silsilah keluarga KH Miftachul Akhyar menunjukkan keanekaragaman dalam keluarganya.
Dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU), Miftachul Akhyar menduduki posisi Rais Aam mulai Desember 2021. Posisi ini dimenangkan setelah terpilih dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung.
Kh Miftachul Akhyar lahir di Surabaya pada tanggal 30 Juni 1953 silam. Ia pernah mondok di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Jombang pada usia 8 tahun. Kemudian, beliau mempelajari ajaran Islam di berbagai pondok seperti Ponpes Rejoso Jombang, Sidogiri Pasuruan, dan Al-Islah Soditan Lasem.
Setelah belajar agama, Akhyar mendirikan Pondok Pesantren Miftachus sunnah di Kedung Tarukan, Jawa Timur. Beliau pernah menjadi Rais Syuriyah di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.
Selain itu, Miftachul Akhyar juga menjabat sebagai Wakil Rais Aam PBNU pada periode tahun 2015-2020. Ia kemudian menjadi Pj Rais Aam PBNU pada 2018 menggantikan KH Ma'ruf Amin.
Pada 2020 silam, Kh Miftachul Akhyar terpilih sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Namun, beliau mengundurkan diri sejak bulan Maret 2022 karena fokus ke jabatan sebagai Rais Aam PBNU.
Menurut informasi di NU Online, Kh Miftachul Akhyar merupakan keturunan dari Pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Rangkah. Ayahnya adalah KH Abdul Ghoni bin H. Abu Bakar ('Ashiman). Sementara itu, ibunya adalah Hj Siti Ashfiyah yang merupakan cucu KH Ishaq bin Idris di daerah Kedung Pengkol, Surabaya.
Miftachul Akhyar memiliki 11 orang anak dengan istri pertamanya, Nyai Chakimah. Salah satu anaknya adalah Muktafiyah Bikanafillah yang menikah dengan Lora Ismail Al-Ascholy, cucu KH Abdullah Sachal Bangkalan.
Keberagaman silsilah keluarga KH Miftachul Akhyar menunjukkan keanekaragaman dalam keluarganya.