Pelaku Pembunuhan Pemerkosaan di Minimarket di Matanya Kembali Muncul, Warga Terkejut
Di sebuah kota di Jawa Barat, terungkap kegelapan yang menyisakan rasa ketakutan di hati warga. Seorang pelaku pembunuhan dan perkosaan yang menargetkan anak buah di tempat kerja menjadi sorotan perhatian masyarakat. Heryanto, seorang pekerja minimal yang tinggal di Kampung Pasir Oa, Purwakarta, dikenal sebagai sosok pendiam dan tertutup.
Menurut Wawan Hermawan, Kepala Dusun Pasir Oa, Heryanto tidak pernah kumpul dengan warga sekitar, bahkan jarang berbicara. "Kalau kesehariannya bisa dibilang pendiam. Jarang kumpul, paling seminggu beberapa kali, tapi itu pun nggak banyak ngomong. Mungkin karena sibuk kerja di minimarket," ujar Wawan.
Namun, kegelapan yang menyelubungi Heryanto menjadi latar belakang bagi pembunuhan anak buahnya, Dina Oktaviani. Menurut Wawan, ia tidak pernah menyangka bahwa Heryanto akan menjadi pelaku pembunuhan dan perkosaan.
Rumah sederhana di perbukitan yang jauh dari keramaian menjadi lokasi pembunuhan. Lokasi ini berada beberapa kilometer dari minimarket tempat bekerja Dina Oktaviani. Warga tidak menyangka bahwa Heryanto akan menjadi pelaku pembunuhan dan perkosaan.
Pelaku pembunuhan dianggap sebagai sosok yang tidak pernah terlihat di masyarakat, kecuali saat pulang kerja di tengah malam atau saat libur kerja. Namun, kegelapan ini telah menyisakan rasa ketakutan di hati warga dan membuat mereka menyangka bahwa Heryanto adalah sosok yang tidak pernah terlihat.
Di sebuah kota di Jawa Barat, terungkap kegelapan yang menyisakan rasa ketakutan di hati warga. Seorang pelaku pembunuhan dan perkosaan yang menargetkan anak buah di tempat kerja menjadi sorotan perhatian masyarakat. Heryanto, seorang pekerja minimal yang tinggal di Kampung Pasir Oa, Purwakarta, dikenal sebagai sosok pendiam dan tertutup.
Menurut Wawan Hermawan, Kepala Dusun Pasir Oa, Heryanto tidak pernah kumpul dengan warga sekitar, bahkan jarang berbicara. "Kalau kesehariannya bisa dibilang pendiam. Jarang kumpul, paling seminggu beberapa kali, tapi itu pun nggak banyak ngomong. Mungkin karena sibuk kerja di minimarket," ujar Wawan.
Namun, kegelapan yang menyelubungi Heryanto menjadi latar belakang bagi pembunuhan anak buahnya, Dina Oktaviani. Menurut Wawan, ia tidak pernah menyangka bahwa Heryanto akan menjadi pelaku pembunuhan dan perkosaan.
Rumah sederhana di perbukitan yang jauh dari keramaian menjadi lokasi pembunuhan. Lokasi ini berada beberapa kilometer dari minimarket tempat bekerja Dina Oktaviani. Warga tidak menyangka bahwa Heryanto akan menjadi pelaku pembunuhan dan perkosaan.
Pelaku pembunuhan dianggap sebagai sosok yang tidak pernah terlihat di masyarakat, kecuali saat pulang kerja di tengah malam atau saat libur kerja. Namun, kegelapan ini telah menyisakan rasa ketakutan di hati warga dan membuat mereka menyangka bahwa Heryanto adalah sosok yang tidak pernah terlihat.