Sopir Bus Mengantar Suporter Basket Tewas Dilempar Batu, Negara Bereaksi
Minggu lalu, sebuah kasus kekerasan yang mengejutkan terjadi di Italia. Seorang sopir bus tewas akibat lemparan batu saat mengantar para suporter bola basket pulang dari pertandingan di wilayah tengah negara itu. Kasus ini menimbulkan gelombang keprihatinan luas di Indonesia, khususnya dalam komunitas olahraga.
Pertandingan yang dilatarbelakangi kasus ini adalah pertandingan antara SRS Sebastiani Rieti melawan Pistoia Basket 2000 di kompetisi Serie A2. Setelah pertandingan selesai, bus yang membawa suporter tim tamu Pistoia diserang dengan lemparan batu dan bata. Salah satu batu menembus kaca depan bus dan menghantam salah satu dari dua sopir yang berada di dalam kendaraan. Korban meninggal tak lama kemudian.
Belum ada kejelasan mengenai pelaku penyerangan ini, namun beberapa sumber menyebut bahwa pihak berwenang masih menyelidiki apakah pelempar batu merupakan pendukung tim lawan atau kelompok lain yang tidak terkait dengan pertandingan. Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengecam keras insiden ini dan menyatakan bahwa serangan ini adalah tindakan kekerasan yang tak bisa diterima.
Gelombang keprihatinan ini juga merespons bahwa Italia memiliki sejarah panjang bentrokan antarsuporter sepak bola yang berujung tragis. Sebagai contoh, pada April lalu, 13 polisi luka-luka dalam bentrokan antara pendukung AS Roma dan Lazio menjelang Derby della Capitale di Roma. Sebulan setelahnya, seorang pendukung Atalanta berusia 26 tahun tewas ditikam dalam bentrokan antara suporter Atalanta dan Inter Milan.
Kematian sang sopir ini mengguncang komunitas bola basket Italia yang selama ini dikenal jauh dari kekerasan suporter seperti yang kerap mewarnai sepak bola.
Minggu lalu, sebuah kasus kekerasan yang mengejutkan terjadi di Italia. Seorang sopir bus tewas akibat lemparan batu saat mengantar para suporter bola basket pulang dari pertandingan di wilayah tengah negara itu. Kasus ini menimbulkan gelombang keprihatinan luas di Indonesia, khususnya dalam komunitas olahraga.
Pertandingan yang dilatarbelakangi kasus ini adalah pertandingan antara SRS Sebastiani Rieti melawan Pistoia Basket 2000 di kompetisi Serie A2. Setelah pertandingan selesai, bus yang membawa suporter tim tamu Pistoia diserang dengan lemparan batu dan bata. Salah satu batu menembus kaca depan bus dan menghantam salah satu dari dua sopir yang berada di dalam kendaraan. Korban meninggal tak lama kemudian.
Belum ada kejelasan mengenai pelaku penyerangan ini, namun beberapa sumber menyebut bahwa pihak berwenang masih menyelidiki apakah pelempar batu merupakan pendukung tim lawan atau kelompok lain yang tidak terkait dengan pertandingan. Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengecam keras insiden ini dan menyatakan bahwa serangan ini adalah tindakan kekerasan yang tak bisa diterima.
Gelombang keprihatinan ini juga merespons bahwa Italia memiliki sejarah panjang bentrokan antarsuporter sepak bola yang berujung tragis. Sebagai contoh, pada April lalu, 13 polisi luka-luka dalam bentrokan antara pendukung AS Roma dan Lazio menjelang Derby della Capitale di Roma. Sebulan setelahnya, seorang pendukung Atalanta berusia 26 tahun tewas ditikam dalam bentrokan antara suporter Atalanta dan Inter Milan.
Kematian sang sopir ini mengguncang komunitas bola basket Italia yang selama ini dikenal jauh dari kekerasan suporter seperti yang kerap mewarnai sepak bola.