Gresik, Jawa Timur - Proyek Smelter Freeport yang berfungsi sebagai pembersih limbah dari tambang copper di Gresik terancam berhenti akhir Oktober 2025 jika perusahaan tidak memenuhi syarat-syarat kredit yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Menurut sumber dekat dengan Freeport, perusahaan tersebut harus mengajukan proposal kredit baru untuk menanggapi kebutuhan operasional di masa depan. Namun, perlu diingat bahwa Freeport telah mengalami kesulitan keuangan dalam beberapa tahun terakhir.
"Pembayaran utang Freeport saat ini sudah 3 kali dilangsungkan," kata sumber tersebut yang tidak diidentifikasi. "Jika perusahaan tidak dapat memenuhi syarat-syarat kredit, maka akan ada risiko pembatalan proyek smelter yang merupakan salah satu kegiatan penting bagi daerah Gresik."
Proyek smelter Freeport telah beroperasi sejak tahun 2012 dan menjadi salah satu industri terbesar di daerah Gresik. Namun, perlu diingat bahwa Freeport Indonesia juga telah mengalami penurunan produksi copper dalam beberapa tahun terakhir.
"Kita harap perusahaan dapat memenuhi syarat-syarat kredit yang ditetapkan oleh Bank Indonesia," kata wali kota Gresik, H. Zulfiar Saputra. "Proyek smelter Freeport sangat penting bagi daerah kita dan kita tidak ingin melihat pembatalan proyek tersebut."
Menurut sumber dekat dengan Freeport, perusahaan tersebut harus mengajukan proposal kredit baru untuk menanggapi kebutuhan operasional di masa depan. Namun, perlu diingat bahwa Freeport telah mengalami kesulitan keuangan dalam beberapa tahun terakhir.
"Pembayaran utang Freeport saat ini sudah 3 kali dilangsungkan," kata sumber tersebut yang tidak diidentifikasi. "Jika perusahaan tidak dapat memenuhi syarat-syarat kredit, maka akan ada risiko pembatalan proyek smelter yang merupakan salah satu kegiatan penting bagi daerah Gresik."
Proyek smelter Freeport telah beroperasi sejak tahun 2012 dan menjadi salah satu industri terbesar di daerah Gresik. Namun, perlu diingat bahwa Freeport Indonesia juga telah mengalami penurunan produksi copper dalam beberapa tahun terakhir.
"Kita harap perusahaan dapat memenuhi syarat-syarat kredit yang ditetapkan oleh Bank Indonesia," kata wali kota Gresik, H. Zulfiar Saputra. "Proyek smelter Freeport sangat penting bagi daerah kita dan kita tidak ingin melihat pembatalan proyek tersebut."