Kasus pelecehan seksual di gereja Katolik Italia: Hampir 4.400 orang dilaporkan menjadi korban
Italia menghadapi skandal yang melibatkan lebih dari 4.400 orang menjadi korban pelecehan seksual oleh pastor sejak tahun 2020. Menurut data yang dirilis oleh Rete l'Abuso, kelompok korban pelecehan gereja terbesar di Italia, jumlah korban tersebut merupakan hasil penghitungan tidak resmi yang disusun berdasarkan laporan para korban, sumber peradilan, serta pemberitaan media.
Dalam laporan yang diterbitkan pada 16 Oktober, komisi perlindungan anak Vatikan mengatakan hanya 81 dari 226 keuskupan di Italia yang menanggapi kuesioner tentang praktik perlindungan yang telah disusunnya. Namun, Rete l'Abuso menegaskan bahwa dalam kasus-kasus pelecehan seksual yang dituduh, pendeta adalah orang yang paling sering dipertanyikan.
Dalam beberapa dekade, gereja Katolik di seluruh dunia diguncang oleh skandal pelecehan seksual yang melibatkan pastor pedofilia serta upaya sistematis untuk menutupinya. Di Italia, para pemimpin gereja lokal dinilai masih kurang transparan dalam menghadapi persoalan tersebut.
Paus Leo yang baru saja menjabat sejak tahun 2025, mengambil langkah awal dengan bertemu para penyintas pelecehan seksual oleh imam untuk pertama kalinya minggu ini. Ia menyerukan kepada para uskup agar tidak lagi menyembunyikan tuduhan pelanggaran. Sebelumnya, mendiang Paus Fransiskus juga menjadikan penanganan kasus pelecehan seksual sebagai salah satu prioritas utama selama 12 tahun masa kepemimpinannya, meski hasilnya dinilai masih beragam.
Kasus-kasus pelecehan seksual yang dilaporkan di gereja Katolik Italia termasuk 4.451 korban yang berusia di bawah 18 tahun dan 4.108 korban yang merupakan laki-laki. Lima biarawati, 156 orang dewasa rentan, dan 11 penyandang disabilitas juga termasuk di antara para korban.
Italia menghadapi skandal yang melibatkan lebih dari 4.400 orang menjadi korban pelecehan seksual oleh pastor sejak tahun 2020. Menurut data yang dirilis oleh Rete l'Abuso, kelompok korban pelecehan gereja terbesar di Italia, jumlah korban tersebut merupakan hasil penghitungan tidak resmi yang disusun berdasarkan laporan para korban, sumber peradilan, serta pemberitaan media.
Dalam laporan yang diterbitkan pada 16 Oktober, komisi perlindungan anak Vatikan mengatakan hanya 81 dari 226 keuskupan di Italia yang menanggapi kuesioner tentang praktik perlindungan yang telah disusunnya. Namun, Rete l'Abuso menegaskan bahwa dalam kasus-kasus pelecehan seksual yang dituduh, pendeta adalah orang yang paling sering dipertanyikan.
Dalam beberapa dekade, gereja Katolik di seluruh dunia diguncang oleh skandal pelecehan seksual yang melibatkan pastor pedofilia serta upaya sistematis untuk menutupinya. Di Italia, para pemimpin gereja lokal dinilai masih kurang transparan dalam menghadapi persoalan tersebut.
Paus Leo yang baru saja menjabat sejak tahun 2025, mengambil langkah awal dengan bertemu para penyintas pelecehan seksual oleh imam untuk pertama kalinya minggu ini. Ia menyerukan kepada para uskup agar tidak lagi menyembunyikan tuduhan pelanggaran. Sebelumnya, mendiang Paus Fransiskus juga menjadikan penanganan kasus pelecehan seksual sebagai salah satu prioritas utama selama 12 tahun masa kepemimpinannya, meski hasilnya dinilai masih beragam.
Kasus-kasus pelecehan seksual yang dilaporkan di gereja Katolik Italia termasuk 4.451 korban yang berusia di bawah 18 tahun dan 4.108 korban yang merupakan laki-laki. Lima biarawati, 156 orang dewasa rentan, dan 11 penyandang disabilitas juga termasuk di antara para korban.