Talaud Sulut Terkena Dampak Gempa Besar dan Tsunami, Masyarakat Tetap Waspada
Kabupaten Talaud di Sulawesi Utara terkena dampak gempa bumi magnitudo 7,6 yang berpotensi tsunami. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Talaud, Yohanis BK Kamagi, kondisi di daerah tersebut saat ini kondusif, namun masyarakat tidak panik.
Para camat telah diperintahkan untuk memantau kondisi kenaikan air pantai. Meskipun tidak ada informasi tentang kerusakan rumah atau bangunan, warga yang tinggal di dekat pesisir masih dalam kepanikan. Mereka takut terkena dampak dari tsunami.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Donald Sambuaga, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memantau kondisi pasca gempa di daerah tersebut. Namun, peringatan dini tsunami hanya dirilis untuk daerah-daerah yang tidak terkait dengan wilayah pesisir seperti Manado.
Data dari BMKG menunjukkan bahwa daerah-daerah yang terkena dampak potensi tsunami adalah Kabupaten Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara; dan Kabupaten Supiori, Papua. Estimasi waktu potensi tsunami di daerah-daerah tersebut berbeda-beda.
Gempa bumi yang terjadi pada Jumat pagi juga membuat warga di Kepulauan Sangihe dan Talaud menjadi panik. Mereka mengaku melihat tiang listrik bergoyang dengan keras dan merasa takut jika ada tsunami. Meskipun informasi tentang gempa susulan dan potensi tsunami tidak ada, warga masih dalam kepanikan.
BMKG juga menemukan tsunami minor setinggi 5-7 sentimeter di perairan Talaud, Sulawesi Utara. Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan bahwa fenomena tersebut terdeteksi melalui alat pengukur tinggi muka laut atau tsunami gauge milik BMKG yang berada di dua titik di Kepulauan Talaud.
Sementara itu, warga di Melonguane, ibu kota Kabupaten Talaud, mengaku terkejut dengan gempa yang terjadi pagi hari itu. Mereka mengaku melihat beberapa benda di rumah mulai bergerak dan bunyi, serta merasa takut jika ada tsunami. Namun, setelah diketahui informasi dari pemda dan BMKG bahwa potensi gempa susulan dan potensi tsunami tidak ada, warga langsung melanjutkan aktivitasnya.
Perlu diingat bahwa kondisi di Talaud Sulut masih dalam keadaan tanda-tanda, namun masyarakat tetap waspada mengantisipasi kemungkinan gempa besar tersebut.
Kabupaten Talaud di Sulawesi Utara terkena dampak gempa bumi magnitudo 7,6 yang berpotensi tsunami. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Talaud, Yohanis BK Kamagi, kondisi di daerah tersebut saat ini kondusif, namun masyarakat tidak panik.
Para camat telah diperintahkan untuk memantau kondisi kenaikan air pantai. Meskipun tidak ada informasi tentang kerusakan rumah atau bangunan, warga yang tinggal di dekat pesisir masih dalam kepanikan. Mereka takut terkena dampak dari tsunami.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Donald Sambuaga, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memantau kondisi pasca gempa di daerah tersebut. Namun, peringatan dini tsunami hanya dirilis untuk daerah-daerah yang tidak terkait dengan wilayah pesisir seperti Manado.
Data dari BMKG menunjukkan bahwa daerah-daerah yang terkena dampak potensi tsunami adalah Kabupaten Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara; dan Kabupaten Supiori, Papua. Estimasi waktu potensi tsunami di daerah-daerah tersebut berbeda-beda.
Gempa bumi yang terjadi pada Jumat pagi juga membuat warga di Kepulauan Sangihe dan Talaud menjadi panik. Mereka mengaku melihat tiang listrik bergoyang dengan keras dan merasa takut jika ada tsunami. Meskipun informasi tentang gempa susulan dan potensi tsunami tidak ada, warga masih dalam kepanikan.
BMKG juga menemukan tsunami minor setinggi 5-7 sentimeter di perairan Talaud, Sulawesi Utara. Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan bahwa fenomena tersebut terdeteksi melalui alat pengukur tinggi muka laut atau tsunami gauge milik BMKG yang berada di dua titik di Kepulauan Talaud.
Sementara itu, warga di Melonguane, ibu kota Kabupaten Talaud, mengaku terkejut dengan gempa yang terjadi pagi hari itu. Mereka mengaku melihat beberapa benda di rumah mulai bergerak dan bunyi, serta merasa takut jika ada tsunami. Namun, setelah diketahui informasi dari pemda dan BMKG bahwa potensi gempa susulan dan potensi tsunami tidak ada, warga langsung melanjutkan aktivitasnya.
Perlu diingat bahwa kondisi di Talaud Sulut masih dalam keadaan tanda-tanda, namun masyarakat tetap waspada mengantisipasi kemungkinan gempa besar tersebut.