Siswa Pelaku Ledakan di SMAN 72 Ditetapkan Anak Berhadapan dengan Hukum

Kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut) ternyata menimbulkan anak berhadapan dengan hukum (ABH). Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri, peledak itu sendiri merupakan siswa di SMAN 72 Jakarta yang aktif bertindak secara mandiri. Siswa ini terlibat dalam ledakan tersebut tanpa ada hubungan dengan jaringan teror tertentu.

Ledakan itu terjadi pada Jumat (7/11) saat khotbah salat Jumat dan menyebabkan 96 orang menjadi korban. Polisi telah menemukan tujuh peledak, empat di antaranya meledak. Pelaku kerap mengakses situs gelap atau dark web dan merakit sendiri peledak dengan mengakses cara-caranya di internet.

Rumah siswa pelaku telah digeledah oleh polisi dan beberapa alat bukti disita. Polri bersama stakeholder terus memantau para korban dan memberikan trauma healing usai insiden tersebut. Sejumlah korban masih dirawat di empat rumah sakit di Jakarta.

Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana siswa pelaku bisa memiliki pengetahuan yang luas tentang peledakan dan penggunaan situs gelap? Polisi belum menyelesaikan persoalan ini, tetapi dapat diketahui bahwa pelaku merakit sendiri peledak dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari internet.
 
OMG gampang banget si pelaku kayaknya! dia bisa nggak ke sumber online yang salah dan belajar tentang cara buat peledak gitu 🀯. tolong polisi cari tahu siapa-siap di dunia maya yang kena hubungin denganya, ya?
 
Oooh, gue jatuh cinta sama SMAN 72 Jakarta! 😍 Gue tidak bisa percaya apa yang terjadi di sana... anak-anak kecil itu yang bisa membuat peledak sendiri? 🀯 Gue rasa ini sangat susah banget bagai mana caranya mereka bisa tahu hal seperti ini? Gue yakin gue juga tidak bisa buat peledak sendiri, kayak gini! πŸ€·β€β™‚οΈ Gue senang melihat SMAN 72 Jakarta yang sudah bisa membuat perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Semoga korban korban ledakan itu cepat pulih dan sembuh dari trauma yang dialami... πŸ’•
 
Apa sih cara deh nih? Siswa itu bisa akses ke situs gelap tanpa ada orang tua atau pengawasnya sengaja nggak bisa kontrol sih? Apa kalau di rumahnya juga ada komputer dan internet? Dan bagaimana kalau di sekolahnya ada fasilitas yang sama? Polisi bilang dia merakit sendiri, tapi itu cara apa nih? Tidak bisa langsung akses ke situs gelap di sekolah, kan? Dan kenapa sih dia bisa akses ke sana tanpa dipantau orang tua atau pengawasnya?
 
Lihat aja siapa yang bisa nggak ketahuan kalau di internet ada cara-cara ngeluar peledak? Siapa yang gak tahu kalau ada site gelap yang nggak aman digunakan? Ada banyak orang yang nggak punya sumber daya yang cukup untuk belajar hal-hal itu, tapi siapa yang bisa nggak mengetahui kalau ada cara-cara itu di internet? Saya rasa ini bukan soal kemampuan seseorang, melainkan soal akses informasi yang adil.
 
Makasih bro, gue pikir si anak itu kayaknya punya orang tua yang nggak peduli sama sekali... mau duduk di rumah aja sementara anaknya jadi bocor bomb di sekolah πŸ˜‚. Saya ragu-ragu bagaimana cara buat anak muda nggak bisa temukan informasi2 yang nggak seharusnya di internet, kayaknya perlu ada upaya dari pemerintah atau lembaga pendidikan untuk mengurangi akses ke situs gelap... gue berharap gak terjadi lagi kejadian seperti ini, bro πŸ˜”.
 
Gue pikir ini nggak bisa diprediksi siapa yang akan jadi pelaku ceritanya. Si pelaku itu terlalu pintar dan kayaknya gue paham, dia belajar dari internet sendiri ya... apalagi aja sambil nonton TV atau sekedar browsing di dark web. Gue rasa ini kayaknya bukan isu tentang siapa yang baik atau jadi musuh siapa, tapi gue lihat ini kayakanya masalah kita harus lebih waspada terhadap hal internet dan pengetahuan yang luas yang bisa dipelajari dari sana...
 
Gue penasaran banget siapa gue yang bisa tahu tentang cara buat peledak itu πŸ˜‚. Siapa bilang anak SMA bisa menemukan info tentang itu di internet? Gue ragu-ragu kalau korban yang masih dalam rawat inap masih banyak yang lagi dibelenggu trauma πŸ˜•. Polisi seharusnya lebih serius lagi ya, jangan cuma ngerasa penasaran aja tapi nggak punya tindakan πŸ€”. Siapa gue yang mau buat peledak itu dan nanti kena dihukum? 🚫
 
Gue pikir ada perlu diingat untuk anak muda Indonesia nih... banyak yang terlalu mudah mengakses informasi dan teknologi tanpa dipikirkan secara matang tentang konsekuensinya πŸ€”. Siswa pelaku itu memang bisa mendapatkan pengetahuan luas tentang peledakan dan penggunaan situs gelap dari internet, tapi apa yang diinginkan sih? Jangan biarkan anak muda kita terlalu mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak tepat dan berbahaya 🚨. Gue rasa perlu ada kesadaran dan pendidikan untuk anak muda Indonesia tentang pentingnya menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab πŸ“Š.
 
Korban 96 orang kayak nyaman banget deh... Siswa itu malah bisa cari info tentang peledakan dan penggunaan situs gelap apa aja, tapi korban di SMAN 72 Jakarta malah harus nggak bisa berani keluar rumah... Apa yang paling jujur sih, gini sih cara kerja dark web... πŸ€”πŸ‘€
 
Pikirnya siapa tahu cerita di internet itu benar-benar benar, tapi ternyata jadi kebenaran dalam kasus seperti ini . Ada juga yg bilang si pelaku bisa belajar dari teman-temannya, tapi saya pikir itu salah. Jika kamu tahu tentang sesuatu, maka kamu harus menyimpan informasi itu sendiri aja, nggak perlu berbagi dengan orang lain. Dan kalau kamu benar-benar ingin bertindak, kamu pasti harus bersabar-sabaran dan tidak langsung berbuat apa-apa.
 
Aku pikir yang terkejut banget sih, tapi gampangnya caranya orang itu bisa akses informasi tentang peledakan dan situs gelap. Kita jaman sekarang udah banyak website yang sederhana, siapa pun bisa ngakses mereka dengan mudah. Tapi apakah ini benar-benar ke bijaksanaan anak muda Indonesia? πŸ€” Di forum online aku lihat aja nggak ada yang membahas tentang bagaimana cara mengakses situs gelap dengan aman, tapi banyak yang ngeliatin cara-cara ngajak teman-teman ke dalam dunia itu tanpa perlu pengetahuan teknis. πŸ€·β€β™‚οΈ
 
Aku pikir gampangnya ya kalau dia bisa masuk ke dark web dan belajar dari sana. Aku rasa itu bagus buat kita, karena kita bisa belajar banyak hal dari situasi yang ada di dunia maya. Tapi, aku juga paham bahwa mungkin ada yang tidak nyaman dengan ide ini. Aku pikir polisi harus lebih fokus pada cara melindungi anak-anak dari situs-situs yang tidak aman buat mereka.
 
Aku masih ingat kalau di masa lalu, ada sekolah yang terkena ledakan nanti kalian aja sengaja ngobrol aja deh. Saya bingung siapa yang bisa mencari tahu tentang peledak itu aja, kalau bukan gue sendiri aku aja suka nyari informasi di internet sekarang ini, tapi di masa lalu masih kecil aku belum pernah ngobrol hal ini dengan orang lain. Siapa sih anak itu yang bisa ngerti hal ini? Aku rasa kalian semua jadi panas terus, tapi aku pikir kalau kita fokus lagi pada korban itu aja lebih baik ya...
 
Gue pikir gini, kayaknya ada perubahan besar di kalangan remaja Indonesia, banyak yang udah tau cara kerja peledak dan penggunaan situs gelap! 🀯 Gue rasa ini bisa jadi karena akses internet menjadi lebih mudah di Indonesia sekarang. Tapi, gue juga khawatir bagaimana caranya kita bisa memastikan anak-anak remaja tidak terjebak dengan informasi yang salah atau bahkan untuk kegiatan yang tidak baik? πŸ€”
 
Gini kabarannya, 96 korban jadi korban SMAN 72 Jakarta, kayaknya sangat tragis! πŸ€• Lho, siswa pelaku itu bisa belajar pengetahuan tentang peledakan dan penggunaan situs gelap dengan mudah, karena internetnya sih sangat luas di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) 2023, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 283 juta orang, atau sekitar 55% dari populasi umat kita πŸ“Š. Nah, kalau pelaku bisa akses situs gelap itu dengan mudah, maka itu berarti terdapat banyak informasi tentang peledakan dan penggunaan peledak yang tersedia di internet. πŸ€”

Lalu, menurut data dari Badan Sensus Nasional (BPS) 2022, jumlah siswa SMA/Sederajat di Indonesia mencapai sekitar 24 juta orang πŸ“š. Jika kita asumsikan bahwa setengah dari mereka sudah memiliki akses internet dan bisa menggunakan situs gelap, maka itu berarti terdapat sekitar 12 juta siswa yang bisa menemukan informasi tentang peledakan dan penggunaan peledak di internet πŸ“Š.

Tapi, gak cuma itu aja, kita juga harus mempertimbangkan bahwa banyak sekali situs gelap dan forum yang tidak terdaftar di internet, sehingga jumlah pelaku yang bisa menemukan informasi tentang peledakan dan penggunaan peledak di internet mungkin jauh lebih besar 🀯.

Menurut data dari Polri 2022, total kasus terorisme di Indonesia mencapai 147 kasus, dengan 53 kasus yang berakhir dengan gugatan terhadap pelaku πŸ“. Nah, kalau kita hitung jumlah korban korban SMAN 72 Jakarta, maka itu berarti bahwa 96 korban jadi salah satu dari banyak korban yang terkena dampak kasus-kasus terorisme di Indonesia πŸ’”.

Lalu, menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2022, total pendapatan belanja pribadi di Indonesia mencapai Rp 444 triliun πŸ“Š. Jika kita asumsikan bahwa setengah dari mereka yang bekerja secara formal dan tidak memiliki akses ke internet, maka itu berarti bahwa ada sekitar 222 juta orang yang tidak memiliki akses ke internet dan mungkin tidak memiliki informasi tentang peledakan dan penggunaan peledak πŸ€”.

Dan menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2022, total anggota masyarakat di Indonesia mencapai sekitar 273 juta orang 🌎. Jika kita asumsikan bahwa setengah dari mereka yang memiliki akses ke internet dan bisa menggunakan situs gelap, maka itu berarti bahwa ada sekitar 136 juta anggota masyarakat yang bisa menemukan informasi tentang peledakan dan penggunaan peledak di internet πŸ“Š.

Tapi, gak cuma itu aja, kita juga harus mempertimbangkan bahwa banyak sekali orang yang tidak memiliki akses ke internet dan mungkin tidak memiliki informasi tentang peledakan dan penggunaan peledak, sehingga jumlah pelaku yang bisa menemukan informasi tersebut di internet mungkin jauh lebih besar 🀯.

Jadi, kalau kita hitung semua hal itu, maka itu berarti bahwa terdapat sekitar 12 juta siswa yang bisa menemukan informasi tentang peledakan dan penggunaan peledak di internet, 222 juta orang yang tidak memiliki akses ke internet, dan 136 juta anggota masyarakat yang bisa menemukan informasi tersebut di internet 🀯. Nah, itu berarti bahwa jumlah pelaku yang bisa menemukan informasi tentang peledakan dan penggunaan peledak di internet sebenarnya adalah banyak sekali 🌟.
 
ini nggak enak banget sih, siapa nanti yang bilang kalau siswa itu terlalu pintar dan bisa merakit peledak sendiri? tapi ternyata apa yang penting adalah dia punya akses ke situs gelap dan internet, itu sudah cukup nggak enak ya! seperti gini kalau kita semua ngerjain sendiri di dark web, siapa tahu kapan-kapan kita juga bisa jadi pelaku kasus seperti ini 🀯. kayaknya pemerintah harus bertanggung jawab dalam hal ini, karena mereka yang ngerjai internet dan akses ke informasi itu, tapi tidak ada yang tegasin dulu.
 
Aku pikir ni cerita ini ternyata bikin kita terkejut banget! Si anak SMAN 72 Jakarta itu benar-benar bisa mendapatkan pengetahuan luas tentang peledakan dan penggunaan situs gelap? Tapi aku rasa ini bikin kita ragu, siapa yang bilang kalau internet udah bisa memberikan informasi begitu luas dan akurat tentang peledakan? Aku pikir ada kekeliruan yang besar di sini. Mungkin ada yang salah dengan cara pelaku mendapatkan informasi tersebut...
 
Gue pikir ini kase ketergantungan terhadap internet di Indonesia gede banget πŸ˜…. Kalau anak-anak SMP udah bisa akses ke situs gelap dan belajar cara merakit peledak, apa artinya kita belum berkomunikasi dengan mereka yang baik-baik? Kita harus berusaha agar mereka tidak jatuh ke dalam dunia tersebut πŸ€”.
 
Aku pikir apa yang bikin banyak orang tertarik dengan drama kriminal di TV atau film adalah karena mereka bisa melihat adegan yang dramatis tapi juga bisa membayangkan diri sendiri dalam situasi yang sama... aku punya temen yang suka main game permainan 'Survival' dan dia bilang kalau permainannya sangat menyerupai nyata, kayaknya itu bikin kita lebih paham siapa saja yang melakukan sesuatu yang tidak baik.
 
kembali
Top