Polisi Temukan Susunan Ledakan di Masjid SMAN 72, Bahan Utama Potassium Chloride, Siswa Aktif Mandiri
Ledakan yang terjadi di masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, usai pertemuan remaja, dilakukan oleh seorang siswa aktif mandiri. Menurut Kombes Henik Maryanto dari Dansat Brimob Polda Metro Jaya, bahan utama peledakan yang digunakan adalah potassium chloride.
"Potassium chloride itu terdeteksi menggunakan alat rigaku yang kami punya. Itu terduga," kata Kombes Henik dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Selain peledakan, polisi juga menemukan serpihan plastik dan paku di masjid. Plastik digunakan sebagai pembungkus struktur peledak, sedangkan paku digunakan untuk memberikan dampak kerusakan ledakan.
"Plastik itu ada payungnya seperti itu, yang ada berserak di dalam masjid," ujar Kombes Henik.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengungkap bahwa siswa pelaku ledakan tidak terhubung dengan jaringan teror. "Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, anak yang berkonflik dengan hukum atau yang disingkat ABH itu diketahui merupakan siswa SMA aktif yang bertindak secara mandiri dan tidak terhubung dengan jaringan teror mana pun," ujar Irjen Asep.
Ledakan tersebut terjadi saat momen salat Jumat, sekitar pukul 12.00 WIB. Puluhan orang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.
Ledakan yang terjadi di masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, usai pertemuan remaja, dilakukan oleh seorang siswa aktif mandiri. Menurut Kombes Henik Maryanto dari Dansat Brimob Polda Metro Jaya, bahan utama peledakan yang digunakan adalah potassium chloride.
"Potassium chloride itu terdeteksi menggunakan alat rigaku yang kami punya. Itu terduga," kata Kombes Henik dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Selain peledakan, polisi juga menemukan serpihan plastik dan paku di masjid. Plastik digunakan sebagai pembungkus struktur peledak, sedangkan paku digunakan untuk memberikan dampak kerusakan ledakan.
"Plastik itu ada payungnya seperti itu, yang ada berserak di dalam masjid," ujar Kombes Henik.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengungkap bahwa siswa pelaku ledakan tidak terhubung dengan jaringan teror. "Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, anak yang berkonflik dengan hukum atau yang disingkat ABH itu diketahui merupakan siswa SMA aktif yang bertindak secara mandiri dan tidak terhubung dengan jaringan teror mana pun," ujar Irjen Asep.
Ledakan tersebut terjadi saat momen salat Jumat, sekitar pukul 12.00 WIB. Puluhan orang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.