Tidak Satu-Satunya Dalam Persaingan: Pemerintah Tegaskan Sinergi JFX-KBI untuk Mengoptimalkan Perdagangan Komoditas Tambang
Pemerintah mengakui, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terpantat dan berfokus pada sektor tambang, di mana nilai ekspor mencapai Rp 1,3 triliun pada tahun lalu. Namun, perlu diingat bahwa komoditas ini juga merupakan sumber konflik di beberapa daerah.
Dalam upaya mengoptimalkan potensi sektor ini, pemerintah meluncurkan sinergi antara JFX (Jabatan Fasilitas Ekspor) dan KBI (Kementerian Bisnis, Investasi, dan Kerjasama Internasional). Tujuan utamanya adalah meningkatkan efisiensi dalam proses ekspor dan mengintegrasikan industri tambang dengan industri lain.
Sekretaris Jenderal Kemenko Pertahanan, Muhdhi Sjadily, menjelaskan bahwa sinergi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan quantiti ekspor sektor tambang. "Kita ingin mengeksplorkan potensi lebih lanjut dalam meningkatkan nilai jual ekspor dan meningkatkan keberadaan perusahaan yang terlibat," katanya.
Sementara itu, Kepala JFX, I Gusti Ngurah Hengky, mengatakan bahwa sinergi ini akan membantu meningkatkan kemampuan industri tambang dalam menghadapi persaingan global. "Dengan demikian, kita dapat meningkatkan partisipasi ekspor dan meningkatkan nilai jual untuk perusahaan-perusahaan di sektor tambang," katanya.
Pemerintah juga berjanji akan meningkatkan kemampuan infrastruktur di daerah-daerah yang terpencil untuk mendukung pertumbuhan industri tambang. Hal ini berarti, infrastruktur seperti bandara, pelabuhan dan jaringan transportasi akan ditingkatkan agar lebih efisien.
Namun, perlu diingat bahwa sinergi ini hanya menjadi langkah awal dalam upaya meningkatkan potensi sektor tambang. Kita harus memperhatikan aspek lingkungan hidup dan masyarakat adat yang terkena dampak dari kegiatan tambang.
Pemerintah mengakui, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terpantat dan berfokus pada sektor tambang, di mana nilai ekspor mencapai Rp 1,3 triliun pada tahun lalu. Namun, perlu diingat bahwa komoditas ini juga merupakan sumber konflik di beberapa daerah.
Dalam upaya mengoptimalkan potensi sektor ini, pemerintah meluncurkan sinergi antara JFX (Jabatan Fasilitas Ekspor) dan KBI (Kementerian Bisnis, Investasi, dan Kerjasama Internasional). Tujuan utamanya adalah meningkatkan efisiensi dalam proses ekspor dan mengintegrasikan industri tambang dengan industri lain.
Sekretaris Jenderal Kemenko Pertahanan, Muhdhi Sjadily, menjelaskan bahwa sinergi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan quantiti ekspor sektor tambang. "Kita ingin mengeksplorkan potensi lebih lanjut dalam meningkatkan nilai jual ekspor dan meningkatkan keberadaan perusahaan yang terlibat," katanya.
Sementara itu, Kepala JFX, I Gusti Ngurah Hengky, mengatakan bahwa sinergi ini akan membantu meningkatkan kemampuan industri tambang dalam menghadapi persaingan global. "Dengan demikian, kita dapat meningkatkan partisipasi ekspor dan meningkatkan nilai jual untuk perusahaan-perusahaan di sektor tambang," katanya.
Pemerintah juga berjanji akan meningkatkan kemampuan infrastruktur di daerah-daerah yang terpencil untuk mendukung pertumbuhan industri tambang. Hal ini berarti, infrastruktur seperti bandara, pelabuhan dan jaringan transportasi akan ditingkatkan agar lebih efisien.
Namun, perlu diingat bahwa sinergi ini hanya menjadi langkah awal dalam upaya meningkatkan potensi sektor tambang. Kita harus memperhatikan aspek lingkungan hidup dan masyarakat adat yang terkena dampak dari kegiatan tambang.