Pakubuwana XIII adalah Raja ke-12 dari Keraton Solo yang berdiri sejak 1745. Sunan PB XIII menjadi raja solo selama 21 tahun, dimulai saat ia naik takhta pada 10 September 2004 dan meninggal pada 2 November 2025.
Pakubuwana XIII bergelar sebagai raja ke-12 dari Keraton Solo karena Keraton Solo sendiri baru berdiri sejak PB II memindahkan pusat Mataram Islam dari Keraton Kartasura ke Desa Sala. Pada saat itu, PB II mendeklarasikan nama Surakarta Hadiningrat. Hingga saat ini, Surakarta masih digunakan sebagai nama administratif Kota Solo.
Pakubuwana XIII merupakan putra tertua dari PB XII dan selama hidupnya PB XII tidak pernah secara terbuka menunjuk salah satu dari 15 putranya sebagai penerus takhta. Namun, sebelum PB XII mangkat, konflik suksesi memuncaki di Keraton Solo.
Kemudian Pakubuwana XIII menjadi raja solo setelah PB XII mangkat pada 11 Juni 2004. Di saat itu, terdapat 2 pihak yang sama-sama mengklaim takhta, yakni Kanjeng KGPH Hangabehi dan KGPH Tedjowulan. Namun, di tahun 2012, terjadi rekonsiliasi antara kedua belah pihak tersebut.
Pakubuwana XIII menikah 3 kali dan memiliki 7 orang anak dari pernikahan tersebut. Di kalangan masyarakat Solo, Pakubuwana XIII menjadi pemangku kebudayaan Jawa dan merupakan raja tertua di 4 pecahan Mataram Islam.
Pakubuwana XIII bergelar sebagai raja ke-12 dari Keraton Solo karena Keraton Solo sendiri baru berdiri sejak PB II memindahkan pusat Mataram Islam dari Keraton Kartasura ke Desa Sala. Pada saat itu, PB II mendeklarasikan nama Surakarta Hadiningrat. Hingga saat ini, Surakarta masih digunakan sebagai nama administratif Kota Solo.
Pakubuwana XIII merupakan putra tertua dari PB XII dan selama hidupnya PB XII tidak pernah secara terbuka menunjuk salah satu dari 15 putranya sebagai penerus takhta. Namun, sebelum PB XII mangkat, konflik suksesi memuncaki di Keraton Solo.
Kemudian Pakubuwana XIII menjadi raja solo setelah PB XII mangkat pada 11 Juni 2004. Di saat itu, terdapat 2 pihak yang sama-sama mengklaim takhta, yakni Kanjeng KGPH Hangabehi dan KGPH Tedjowulan. Namun, di tahun 2012, terjadi rekonsiliasi antara kedua belah pihak tersebut.
Pakubuwana XIII menikah 3 kali dan memiliki 7 orang anak dari pernikahan tersebut. Di kalangan masyarakat Solo, Pakubuwana XIII menjadi pemangku kebudayaan Jawa dan merupakan raja tertua di 4 pecahan Mataram Islam.