Pelajar SMPN 19 Tangerang Selatan, MH (13), meninggal dunia di rumah sakit di Jakarta setelah menjalani perawatan sepekan. Menurut informasi yang diberikan Polres Tangerang Selatan, korban tersebut menjadi korban perundungan teman di sekolahnya hingga mengalami luka fisik dan trauma serius.
MH sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kota Tangsel sebelum dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan karena kondisinya semakin parah. Puncaknya terjadi pada Senin (20/10) saat korban dikabarkan dipukul oleh teman sekelasnya menggunakan bangku.
Kakak korban, Rizky, mengatakan adiknya telah menjadi korban perundungan beberapa kali sejak masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Rizki menyebut adiknya sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kota Tangsel sebelum dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
Polres Tangerang Selatan telah membuat laporan informasi dalam rangka proses penyelidikan. Sebanyak enam orang dari pelajar dan guru sedang didalami keterangannya. Penyidik Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan sudah melakukan upaya beberapa kali menemui siswa yang bersangkutan, didampingi keluarga bersama dengan KPAI dan Disdik serta UPTD PPA Kota Tangsel.
Kematian MH membawa perhatian luas masyarakat dan membuat mereka memikirkan tentang keamanan di sekolah. Banyak yang mengeluhkan bahwa kasus-kasus bullying di sekolah masih belum teratasi secara efektif oleh pihak sekolah dan pemerintah.
Pihak keluarga MH juga berharap agar pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi kasus bullying di sekolah. "Kami harap pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi kasus bullying di sekolah sehingga tidak ada lagi korban seperti adik kami", kata Rizki.
Namun, Polda Jatim juga telah mengatakan bahwa kasus-kasus bullying di sekolah masih belum teratasi secara efektif oleh pihak sekolah dan pemerintah. "Kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan di sekolah", kata AKBP Victor Inkiriwang, Kapolres Tangerang Selatan.
Sementara itu, Komisi X DPR juga telah menyatakan bahwa kasus-kasus bullying di sekolah sudah menjadi masalah yang serius dan memerlukan perhatian dari pemerintah. "Kita harap pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi kasus-kasus bullying di sekolah", kata Wakil Ketua Komisi X DPR, Rizky A. Masduki.
MH sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kota Tangsel sebelum dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan karena kondisinya semakin parah. Puncaknya terjadi pada Senin (20/10) saat korban dikabarkan dipukul oleh teman sekelasnya menggunakan bangku.
Kakak korban, Rizky, mengatakan adiknya telah menjadi korban perundungan beberapa kali sejak masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Rizki menyebut adiknya sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kota Tangsel sebelum dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
Polres Tangerang Selatan telah membuat laporan informasi dalam rangka proses penyelidikan. Sebanyak enam orang dari pelajar dan guru sedang didalami keterangannya. Penyidik Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan sudah melakukan upaya beberapa kali menemui siswa yang bersangkutan, didampingi keluarga bersama dengan KPAI dan Disdik serta UPTD PPA Kota Tangsel.
Kematian MH membawa perhatian luas masyarakat dan membuat mereka memikirkan tentang keamanan di sekolah. Banyak yang mengeluhkan bahwa kasus-kasus bullying di sekolah masih belum teratasi secara efektif oleh pihak sekolah dan pemerintah.
Pihak keluarga MH juga berharap agar pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi kasus bullying di sekolah. "Kami harap pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi kasus bullying di sekolah sehingga tidak ada lagi korban seperti adik kami", kata Rizki.
Namun, Polda Jatim juga telah mengatakan bahwa kasus-kasus bullying di sekolah masih belum teratasi secara efektif oleh pihak sekolah dan pemerintah. "Kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan di sekolah", kata AKBP Victor Inkiriwang, Kapolres Tangerang Selatan.
Sementara itu, Komisi X DPR juga telah menyatakan bahwa kasus-kasus bullying di sekolah sudah menjadi masalah yang serius dan memerlukan perhatian dari pemerintah. "Kita harap pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi kasus-kasus bullying di sekolah", kata Wakil Ketua Komisi X DPR, Rizky A. Masduki.