Selama sepekan, Kota Semarang yang dulunya selalu bersemangat, terendam banjir. Tidak hanya itu, ribuan warga dipaksa mengungsi di dua posko pengungsian. Menurut data dari BPBD Kota Semarang, ada 63.400 jiwa yang terdampak banjir, atau 21.125 keluarga kecil (KK). Puluhan warga ini dipaksa tinggal di luar rumah karena airnya genangan sampai pinggang.
Dua kelurahan di Kecamatan Semarang Utara yang paling terkena dampak banjir adalah Panggung Lor dan Siwalan. Di Siwalan, tinggi air mencapai 10-80 sentimeter. Kelurahan lain seperti Tambakrejo, Kaligawe, dan Sawah Besar juga genangan airnya mencapai ketinggian 10-80 sentimeter.
Kecamatan Genuk juga dipengaruhi banjir, beberapa kelurahan seperti Banjardowo dan Trimulyo genangan airnya mencapai 10-80 sentimeter. Di Kecamatan Pedurungan, Kelurahan Tlogosari Kulon dan Muktiharjo Kidul terkena dampak banjir dengan tinggi air 10-50 sentimeter.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan saat ini pihaknya berusaha memenuhi kebutuhan logistik warga yang terdampak. Namun, masih banyak warga yang belum mendapatkan bantuan yang tepat.
Dua kelurahan di Kecamatan Semarang Utara yang paling terkena dampak banjir adalah Panggung Lor dan Siwalan. Di Siwalan, tinggi air mencapai 10-80 sentimeter. Kelurahan lain seperti Tambakrejo, Kaligawe, dan Sawah Besar juga genangan airnya mencapai ketinggian 10-80 sentimeter.
Kecamatan Genuk juga dipengaruhi banjir, beberapa kelurahan seperti Banjardowo dan Trimulyo genangan airnya mencapai 10-80 sentimeter. Di Kecamatan Pedurungan, Kelurahan Tlogosari Kulon dan Muktiharjo Kidul terkena dampak banjir dengan tinggi air 10-50 sentimeter.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan saat ini pihaknya berusaha memenuhi kebutuhan logistik warga yang terdampak. Namun, masih banyak warga yang belum mendapatkan bantuan yang tepat.