Gunung Semeru kembali bersemangat dengan delapan kali erupsi, satu lagi setinggi 800 meter di atas puncak. Minggu pagi, erupsi itu mulai tercatat sekitar pukul 03:32 WIB, diikuti empat kali erupsi lainnya, yaitu pukul 04.31 WIB, 06.02 WIB, 06.05 WIB, dan 06.13 WIB.
Penyebab erupsi itu masih belum diketahui, namun kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Kolom abu itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 130 detik.
Pagi ini, erupsi kembali terjadi pukul 06.49 WIB, sehingga total delapan kali erupsi Gunung Semeru dalam satu hari. Penutupan jalan di sekitar Besuk Kobokan untuk menghindari bahaya awan panas dan aliran lahar juga telah diberlakukan.
Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan tidak beraktivitas di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan, serta tidak melakukan aktivitas 500 meter dari tepi sungai. Selain itu, jarak tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru juga harus dihindari untuk menghindari bahaya lontaran batu pijar.
Seluruh masyarakat Lumajang dan sekitarnya diminta waspada terhadap potensi bahaya geologi seperti awan panas, guguran lava, dan lahar hujan yang dapat terjadi di daerah-daerah tersebut.
Penyebab erupsi itu masih belum diketahui, namun kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Kolom abu itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 130 detik.
Pagi ini, erupsi kembali terjadi pukul 06.49 WIB, sehingga total delapan kali erupsi Gunung Semeru dalam satu hari. Penutupan jalan di sekitar Besuk Kobokan untuk menghindari bahaya awan panas dan aliran lahar juga telah diberlakukan.
Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan tidak beraktivitas di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan, serta tidak melakukan aktivitas 500 meter dari tepi sungai. Selain itu, jarak tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru juga harus dihindari untuk menghindari bahaya lontaran batu pijar.
Seluruh masyarakat Lumajang dan sekitarnya diminta waspada terhadap potensi bahaya geologi seperti awan panas, guguran lava, dan lahar hujan yang dapat terjadi di daerah-daerah tersebut.