Pemberontakan Radioaktif di Cikande: Siapa yang Tanggung Jawab?
Kemarau hujan musim panas ini, kembali terjadi kejadian aneh di Cikande, Kabupaten Bandung Barat. Sejak beberapa minggu lalu, warga setempat melaporkan perubahan warna dan polusi yang tidak biasa di lingkungan sekitar Sawarna, Cikande. Akhirnya, tim kesehatan masyarakat (TIM) berhasil menemukan sumber utama dari kejadian ini.
Menurut informasi yang diterima oleh Kompas, sepuluh warga terpapar radiasi Cs-137 di Sawarna, Cikande. Mereka sekelompok petugas penelitian yang bekerja di sebuah laboratorium sederhana di pinggir jalan. Menurut salah satu korban, mereka sedang melakukan pengujian radioaktif pada sampah batu kapur saat ditemukan radionuklida Cs-137.
Mengenai asal usul Cs-137 yang menempel pada sampah tersebut, tim ahli masih belum bisa memastikan. Namun, berdasarkan laporan awal dari Laboratorium Ilmu Pengetahuan Nasional (Lipatih), Cs-137 ditemukan dalam tingkat sangat rendah di lingkungan Sawarna. Ini menimbulkan spekulasi bahwa radionuklida tersebut mungkin berasal dari sumber yang tidak terdaftar, seperti waste nuclear yang tidak dikelola dengan baik.
Pemerintah setempat dan pihak berwenang masih dalam proses pengawasan dan penanganan kejadian ini. Banyak warga yang mengeluh akan kehilangan waktu dan ketidakpastian keadaan. Pihak yang dianggap tanggung jawab atas kejadian ini belum dapat dikonfirmasi, namun pemerintah setempat berjanji untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan aman.
Kemarau hujan musim panas ini, kembali terjadi kejadian aneh di Cikande, Kabupaten Bandung Barat. Sejak beberapa minggu lalu, warga setempat melaporkan perubahan warna dan polusi yang tidak biasa di lingkungan sekitar Sawarna, Cikande. Akhirnya, tim kesehatan masyarakat (TIM) berhasil menemukan sumber utama dari kejadian ini.
Menurut informasi yang diterima oleh Kompas, sepuluh warga terpapar radiasi Cs-137 di Sawarna, Cikande. Mereka sekelompok petugas penelitian yang bekerja di sebuah laboratorium sederhana di pinggir jalan. Menurut salah satu korban, mereka sedang melakukan pengujian radioaktif pada sampah batu kapur saat ditemukan radionuklida Cs-137.
Mengenai asal usul Cs-137 yang menempel pada sampah tersebut, tim ahli masih belum bisa memastikan. Namun, berdasarkan laporan awal dari Laboratorium Ilmu Pengetahuan Nasional (Lipatih), Cs-137 ditemukan dalam tingkat sangat rendah di lingkungan Sawarna. Ini menimbulkan spekulasi bahwa radionuklida tersebut mungkin berasal dari sumber yang tidak terdaftar, seperti waste nuclear yang tidak dikelola dengan baik.
Pemerintah setempat dan pihak berwenang masih dalam proses pengawasan dan penanganan kejadian ini. Banyak warga yang mengeluh akan kehilangan waktu dan ketidakpastian keadaan. Pihak yang dianggap tanggung jawab atas kejadian ini belum dapat dikonfirmasi, namun pemerintah setempat berjanji untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan aman.