Aku jadi penasaran apa yang bikin PBNU ganti-ganti kepemimpinan begitu cepat! Sepertinya kayak buku tebusan di Pasar Baru, harus lihat apa yang ada di halaman depan dulu sebelum memutuskan untung-keuntungannya. Yah, tapi aku pikir Yahya Cholil Staquf gak salah paham kalau bermanfaat menemukan siapa yang tepat untuk jadi kepala PBNU. Aku harap orang-orang di dalam partai ini bisa ngobati masalahnya dengan lebih rapi. Sayangnya, aku tidak tahu apa kebenaran kisah Gudfan Arif dan Gus Ipul. Mungkin kayak cerita rakyat, harus lihat mana yang benar-benarnya!