Sekolah Rakyat Permanen di Sukoharjo Siap Dibangun, Membangun Harapan Baru bagi Anak-Anak Indonesia
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono telah memastikan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat Permanen di Jombor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, siap dimulai tahun ini. Wakil Menteri tersebut menyampaikan hal tersebut saat meninjau langsung lahan lokasi pembangunan bersama Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.
Lahan seluas 5,1 hektare tersebut telah dinyatakan layak oleh Kementerian PU dan akan menjadi salah satu dari 104 titik pembangunan Sekolah Rakyat Permanen tahap pertama. Sekolah Rakyat Permanen di Sukoharjo ini akan menjadi tempat baru bagi dua sekolah rintisan di Solo, yaitu Sekolah Rakyat Dasar (SRD) 2 Surakarta dengan 50 siswa dan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 Solo dengan 200 siswa.
Sekolah Rakyat Permanen ini akan dibangun dengan berbagai fasilitas unggulan, mulai dari ruang kelas, asrama, laboratorium, perpustakaan, tempat ibadah, aula, dapur, dan ruang makan. Selain itu, lapangan olahraga serta asrama bagi guru dan tenaga pendidik juga akan ada.
Setiap sekolah permanen ini akan menampung 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Masing-masing siswa akan mendapatkan delapan setel seragam dan laptop. Meskipun Sekolah Rakyat ditujukan untuk keluarga kurang mampu, mutu pendidikannya akan tetap sebanding dengan sekolah-sekolah unggulan.
Presiden Prabowo ingin memutus rantai kemiskinan, memuliakan rakyat kecil, dan membangun harapan baru agar anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa bersekolah dan mewujudkan cita-citanya. Biaya pembangunan Sekolah Rakyat Permanen di Provinsi Jawa Tengah diperkirakan mencapai Rp200-230 miliar, mengikuti luas lahan serta kelengkapan fasilitas yang dibutuhkan.
Pembangunan Sekolah Rakyat ini diharapkan rampung sebelum tahun ajaran baru Juli 2026, sehingga siswa dari Solo sudah bisa menempati gedung sekolah baru. Wakil Bupati Sukoharjo Eko Sapto Purnomo menyampaikan rasa bangga dan komitmen daerah untuk mendukung hal tersebut.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono telah memastikan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat Permanen di Jombor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, siap dimulai tahun ini. Wakil Menteri tersebut menyampaikan hal tersebut saat meninjau langsung lahan lokasi pembangunan bersama Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.
Lahan seluas 5,1 hektare tersebut telah dinyatakan layak oleh Kementerian PU dan akan menjadi salah satu dari 104 titik pembangunan Sekolah Rakyat Permanen tahap pertama. Sekolah Rakyat Permanen di Sukoharjo ini akan menjadi tempat baru bagi dua sekolah rintisan di Solo, yaitu Sekolah Rakyat Dasar (SRD) 2 Surakarta dengan 50 siswa dan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 Solo dengan 200 siswa.
Sekolah Rakyat Permanen ini akan dibangun dengan berbagai fasilitas unggulan, mulai dari ruang kelas, asrama, laboratorium, perpustakaan, tempat ibadah, aula, dapur, dan ruang makan. Selain itu, lapangan olahraga serta asrama bagi guru dan tenaga pendidik juga akan ada.
Setiap sekolah permanen ini akan menampung 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Masing-masing siswa akan mendapatkan delapan setel seragam dan laptop. Meskipun Sekolah Rakyat ditujukan untuk keluarga kurang mampu, mutu pendidikannya akan tetap sebanding dengan sekolah-sekolah unggulan.
Presiden Prabowo ingin memutus rantai kemiskinan, memuliakan rakyat kecil, dan membangun harapan baru agar anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa bersekolah dan mewujudkan cita-citanya. Biaya pembangunan Sekolah Rakyat Permanen di Provinsi Jawa Tengah diperkirakan mencapai Rp200-230 miliar, mengikuti luas lahan serta kelengkapan fasilitas yang dibutuhkan.
Pembangunan Sekolah Rakyat ini diharapkan rampung sebelum tahun ajaran baru Juli 2026, sehingga siswa dari Solo sudah bisa menempati gedung sekolah baru. Wakil Bupati Sukoharjo Eko Sapto Purnomo menyampaikan rasa bangga dan komitmen daerah untuk mendukung hal tersebut.