Bom Ancaman Terhadap Sekolah Internasional Kelapa Gading, Apa yang Kini Dilakukan Polisi?
Polisi telah menurunkan tangan untuk menangkap pelaku bom ancaman terhadap Sekolah Internasional Kelapa Gading di Jakarta Utara. Menurut Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra, polisi mendapatkan ancaman lewat WA (WhatsApp) dari orang tidak dikenal yang berjanji akan meledakkan sekolah tersebut jika tidak dibayar tebusan sebesar USD 30.000.
Ancaman itu juga meminta pengiriman uang melalui kripto, menunjukkan bahwa pelaku telah mengintegrasikan teknologi canggih dalam melakukan perannya. Namun, polisi telah berhasil menghalang-halangi upaya tersebut dengan tidak membayar tebusan.
Polisi saat ini sedang memburu asal usul akun dan alamat wallet kripto yang digunakan oleh pelaku. Dalam upaya untuk menemukan informasi tersebut, polisi bekerja sama dengan Wakil Ketua Umum ABI bidang Aset Kripto, Mohammad Naufal Alvira.
Dari hasil koordinasi, sebanyak 30 crypto exchange terdaftar di Indonesia telah diperiksa. Namun, hasil pengecekan tersebut masih nihil, tidak menemukan wallet address yang dimaksud atau validitas alamat kripto.
Polisi berjanji akan tegas melawan pelaku tersebut dan tidak akan tergoda dengan upaya manipulasi. Dengan demikian, polisi berharap dapat menyelesaikan kasus ini dengan cepat dan aman untuk semua pihak yang terlibat.
Polisi telah menurunkan tangan untuk menangkap pelaku bom ancaman terhadap Sekolah Internasional Kelapa Gading di Jakarta Utara. Menurut Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra, polisi mendapatkan ancaman lewat WA (WhatsApp) dari orang tidak dikenal yang berjanji akan meledakkan sekolah tersebut jika tidak dibayar tebusan sebesar USD 30.000.
Ancaman itu juga meminta pengiriman uang melalui kripto, menunjukkan bahwa pelaku telah mengintegrasikan teknologi canggih dalam melakukan perannya. Namun, polisi telah berhasil menghalang-halangi upaya tersebut dengan tidak membayar tebusan.
Polisi saat ini sedang memburu asal usul akun dan alamat wallet kripto yang digunakan oleh pelaku. Dalam upaya untuk menemukan informasi tersebut, polisi bekerja sama dengan Wakil Ketua Umum ABI bidang Aset Kripto, Mohammad Naufal Alvira.
Dari hasil koordinasi, sebanyak 30 crypto exchange terdaftar di Indonesia telah diperiksa. Namun, hasil pengecekan tersebut masih nihil, tidak menemukan wallet address yang dimaksud atau validitas alamat kripto.
Polisi berjanji akan tegas melawan pelaku tersebut dan tidak akan tergoda dengan upaya manipulasi. Dengan demikian, polisi berharap dapat menyelesaikan kasus ini dengan cepat dan aman untuk semua pihak yang terlibat.