Jakarta, 20 Maret 2025 - Sebuah kekerasan yang melanda sejoli di Jakarta Utara memicu ketegangan antara warga dan tukang bangunan. Malam ini, sebuah kelompok warga mengadakan peringatan di depan rumah seseorang yang mengeluh telah dianiaya oleh tukang bangunannya.
Menurut salah satu korban, ia didesak untuk membayar utangnya dan kemudian dibatalkan kreditannya. Namun, ketika ia mencoba untuk memperbaiki keadaannya, dia kemudian diserang oleh sekelompok tukang bangunan yang merasa terancam.
"Kami tidak mau lagi dipermainkan. Kami ingin keadilan," kata salah satu korban peringatan di depan rumahnya. Menurutnya, kelompok warga tersebut telah mengatur rautan di sekitar kawasan tersebut untuk mempersiapkan diri dalam pertempuran melawan tukang bangunan yang mereka anggap sebagai penjahat.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pemuda Jakarta Utara, menyatakan bahwa kasus tersebut akan dibawa ke pihak berwenang jika tidak ada jawaban. "Kami tidak ingin melihat warga terus menerus diserang oleh tukang bangunan tanpa adanya proses hukum yang tepat," kata beliau.
Pada hari ini, banyak warga Jakarta Utara yang mengungkapkan rasa kecewa dan marah karena merasa telah dianiaya oleh tukang bangunan. Mereka mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan vandalisme terhadap rumah orang lain.
Menurut salah satu korban, ia didesak untuk membayar utangnya dan kemudian dibatalkan kreditannya. Namun, ketika ia mencoba untuk memperbaiki keadaannya, dia kemudian diserang oleh sekelompok tukang bangunan yang merasa terancam.
"Kami tidak mau lagi dipermainkan. Kami ingin keadilan," kata salah satu korban peringatan di depan rumahnya. Menurutnya, kelompok warga tersebut telah mengatur rautan di sekitar kawasan tersebut untuk mempersiapkan diri dalam pertempuran melawan tukang bangunan yang mereka anggap sebagai penjahat.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pemuda Jakarta Utara, menyatakan bahwa kasus tersebut akan dibawa ke pihak berwenang jika tidak ada jawaban. "Kami tidak ingin melihat warga terus menerus diserang oleh tukang bangunan tanpa adanya proses hukum yang tepat," kata beliau.
Pada hari ini, banyak warga Jakarta Utara yang mengungkapkan rasa kecewa dan marah karena merasa telah dianiaya oleh tukang bangunan. Mereka mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan vandalisme terhadap rumah orang lain.