Hari Menopause Sedunia, yang digelar pada tanggal 18 Oktober 2025, membawa perhatian global pada tantangan kesehatan yang dihadapi wanita dalam tahap menopause. Acara ini, yang dipimpin oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, menekankan pentingnya kesadaran dan pendampingan terhadap perempuan yang mengalami menopause.
Menurut Dr. Dewi Siti Hartini, kepala Badan Pengelola Infas (BPH) Kementerian Kesehatan, menopause merupakan perubahan hormon yang signifikan pada wanita, yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan, termasuk reproduksi, sistem saraf, dan bahkan risiko penyakit jantung. "Menopause bukan hanya tentang kehamilan atau persalinan, melainkan tentang keseimbangan hormon yang sehat," ujarnya.
Di acara tersebut, juga dipaparkan beberapa tema penting terkait menopause, seperti pengobatan alami, pencegahan komplikasi, dan pendampingan sosial bagi perempuan yang mengalami menopause. "Kami ingin membantu perempuan untuk memahami bahwa menopause bukanlah akhir dari hidup mereka, melainkan awal baru yang dapat dihargai," kata Bapak Sri Prabowo, Presiden Republik Indonesia.
Selain itu, acara tersebut juga memperkenalkan beberapa inovasi teknologi terkait penelitian dan pengobatan menopause, seperti penggunaan teknologi genetik untuk mengembangkan obat-obatan baru. "Teknologi ini dapat membantu kami mencari solusi yang lebih efektif dan aman bagi perempuan yang mengalami menopause," ujar Bapak Sri Prabowo.
Dengan demikian, Hari Menopause Sedunia 2025 di Indonesia menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran dan pendampingan terhadap perempuan yang mengalami menopause. Dengan kerja sama antar lembaga dan masyarakat, kita dapat membantu perempuan ini untuk merasakan hidup yang lebih seimbang dan sehat selama tahap menopause.
Menurut Dr. Dewi Siti Hartini, kepala Badan Pengelola Infas (BPH) Kementerian Kesehatan, menopause merupakan perubahan hormon yang signifikan pada wanita, yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan, termasuk reproduksi, sistem saraf, dan bahkan risiko penyakit jantung. "Menopause bukan hanya tentang kehamilan atau persalinan, melainkan tentang keseimbangan hormon yang sehat," ujarnya.
Di acara tersebut, juga dipaparkan beberapa tema penting terkait menopause, seperti pengobatan alami, pencegahan komplikasi, dan pendampingan sosial bagi perempuan yang mengalami menopause. "Kami ingin membantu perempuan untuk memahami bahwa menopause bukanlah akhir dari hidup mereka, melainkan awal baru yang dapat dihargai," kata Bapak Sri Prabowo, Presiden Republik Indonesia.
Selain itu, acara tersebut juga memperkenalkan beberapa inovasi teknologi terkait penelitian dan pengobatan menopause, seperti penggunaan teknologi genetik untuk mengembangkan obat-obatan baru. "Teknologi ini dapat membantu kami mencari solusi yang lebih efektif dan aman bagi perempuan yang mengalami menopause," ujar Bapak Sri Prabowo.
Dengan demikian, Hari Menopause Sedunia 2025 di Indonesia menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran dan pendampingan terhadap perempuan yang mengalami menopause. Dengan kerja sama antar lembaga dan masyarakat, kita dapat membantu perempuan ini untuk merasakan hidup yang lebih seimbang dan sehat selama tahap menopause.