Jawabannya ada di TKA: Pelanggaran ringan hanya sifatnya, tapi yang tergolong berat akan dikenai hukuman.
Sekarang ini, bagi pelajar SMA di Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri harus mengikuti tes Teknisk Keterampilan Akademik (TKA). TKA adalah proses seleksi untuk mahasiswa asing yang ingin masuk ke Universitas Negeri atau institusi pendidikan lainnya di Indonesia.
Namun, ada beberapa pelanggaran ringan dan sedang yang harus dihindari oleh para peserta. Pelanggaran ringan seperti datang terlambat setelah tanda masuk, duduk tidak sesuai penempatan, serta tidak meletakkan tas dan buku di tempat yang disediakan. Tidak mengisi daftar hadir juga termasuk pelanggaran ringan.
Sementara itu, pelanggaran sedang seperti masuk aplikasi TKA dengan akun yang tidak sesuai, meninggalkan ruang ujian tanpa izin, serta tidak melaporkan kendala teknis kepada pengawas. Membuat kegaduhan yang mengganggu jalannya ujian juga termasuk pelanggaran sedang.
Jika dilakukan, pelanggaran berat akan dikenai hukuman lebih serius. Contohnya adalah tes dikerjakan oleh orang lain, peserta mengikuti TKA tidak sesuai dengan identitas terdaftar, membawa dan atau menggunakan catatan, perangkat komunikasi elektronik, dan kamera.
Jika dilakukan, ini adalah pelanggaran berat yang akan dikenai hukuman. Dibawah ini ada beberapa contoh pelanggaran berat yang harus dihindari:
* Membawa kalkulator atau alat bantu sejenis ke dalam ruang ujian
* Merekam, memfoto atau menyebarluaskan soal TKA dalam bentuk apa pun
* melakukan kerja sama dengan peserta lainnya
* Mencontek dalam menjawab soal TKA
* Menggunakan alat bantu atau meminta bantuan dari pihak lain dalam menjawab soal TKA
Dilansir dari Antara, Gogot menyatakan bahwa peserta TKA yang melanggar akan dikenai sanksi mulai dari peringatan lisan hingga pembatalan ujian oleh penyelenggara daerah. Jika pelanggaran berat terbukti setelah investigasi pusat, peserta bisa dikeluarkan dari ruang ujian dan mendapat nilai nol.
Jadi, bagi para peserta TKA, perlu diingat bahwa ada aturan yang harus diikuti agar tidak akan dikenai hukuman.
Sekarang ini, bagi pelajar SMA di Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri harus mengikuti tes Teknisk Keterampilan Akademik (TKA). TKA adalah proses seleksi untuk mahasiswa asing yang ingin masuk ke Universitas Negeri atau institusi pendidikan lainnya di Indonesia.
Namun, ada beberapa pelanggaran ringan dan sedang yang harus dihindari oleh para peserta. Pelanggaran ringan seperti datang terlambat setelah tanda masuk, duduk tidak sesuai penempatan, serta tidak meletakkan tas dan buku di tempat yang disediakan. Tidak mengisi daftar hadir juga termasuk pelanggaran ringan.
Sementara itu, pelanggaran sedang seperti masuk aplikasi TKA dengan akun yang tidak sesuai, meninggalkan ruang ujian tanpa izin, serta tidak melaporkan kendala teknis kepada pengawas. Membuat kegaduhan yang mengganggu jalannya ujian juga termasuk pelanggaran sedang.
Jika dilakukan, pelanggaran berat akan dikenai hukuman lebih serius. Contohnya adalah tes dikerjakan oleh orang lain, peserta mengikuti TKA tidak sesuai dengan identitas terdaftar, membawa dan atau menggunakan catatan, perangkat komunikasi elektronik, dan kamera.
Jika dilakukan, ini adalah pelanggaran berat yang akan dikenai hukuman. Dibawah ini ada beberapa contoh pelanggaran berat yang harus dihindari:
* Membawa kalkulator atau alat bantu sejenis ke dalam ruang ujian
* Merekam, memfoto atau menyebarluaskan soal TKA dalam bentuk apa pun
* melakukan kerja sama dengan peserta lainnya
* Mencontek dalam menjawab soal TKA
* Menggunakan alat bantu atau meminta bantuan dari pihak lain dalam menjawab soal TKA
Dilansir dari Antara, Gogot menyatakan bahwa peserta TKA yang melanggar akan dikenai sanksi mulai dari peringatan lisan hingga pembatalan ujian oleh penyelenggara daerah. Jika pelanggaran berat terbukti setelah investigasi pusat, peserta bisa dikeluarkan dari ruang ujian dan mendapat nilai nol.
Jadi, bagi para peserta TKA, perlu diingat bahwa ada aturan yang harus diikuti agar tidak akan dikenai hukuman.