Dalam penutupan gudang di Metro Jakarta Pusat yang berizin sebagai tempat penyimpanan baterai drone tanpa standar keselamatan, terungkap bahwa khalayak umum dan petugas penyelamat dipukul oleh kelalaian dalam manajemen keselamatan.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, gudang tersebut memiliki empat tumpukan baterai lithium polymer yang tercampur-aduk tanpa prosedur keselamatan apa pun. Saat satu tumpukan jatuh dan pecah, api mulai memuncak. Di tempat itu juga terdapat campuran baterai normal dan rusak lainnya.
"Api langsung menyambar kertas, plastik, busa, dan material mudah terbakar yang ada di inventory tersebut," kata Susatyo dalam keterangannya. "Sampai akhirnya di lantai 1 itu seluruhnya terbakar khususnya di ruang inventory atau gudang mapping, tempat penyimpanan baterai drone LiPo."
Kelalaian dalam manajemen keselamatan memicu kebakaran yang memerlukan evakuasi. Namun, jalur evakuasi tidak berfungsi.
"Tidak ada SOP penyimpanan bahan mudah terbakar, tidak ada pemisahan baterai rusak dan baterai sehatz," kata Susatyo.
Selain itu, kondisi gudang yang berizin sebagai perkantoran namun digunakan untuk penyimpanan baterai semakin memperburuk situasi. Tidak ada pintu darurat, sensor asap, jalur evakuasi, atau sistem proteksi kebakaran.
"Gedung memiliki IMB dan SLF untuk perkantoran, namun digunakan juga sebagai tempat penyimpanan atau gudang," ujar dia.
Pelanggaran manajemen keselamatan ini menimbulkan kerugian yang serius bagi penyelamat dan masyarakat.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, gudang tersebut memiliki empat tumpukan baterai lithium polymer yang tercampur-aduk tanpa prosedur keselamatan apa pun. Saat satu tumpukan jatuh dan pecah, api mulai memuncak. Di tempat itu juga terdapat campuran baterai normal dan rusak lainnya.
"Api langsung menyambar kertas, plastik, busa, dan material mudah terbakar yang ada di inventory tersebut," kata Susatyo dalam keterangannya. "Sampai akhirnya di lantai 1 itu seluruhnya terbakar khususnya di ruang inventory atau gudang mapping, tempat penyimpanan baterai drone LiPo."
Kelalaian dalam manajemen keselamatan memicu kebakaran yang memerlukan evakuasi. Namun, jalur evakuasi tidak berfungsi.
"Tidak ada SOP penyimpanan bahan mudah terbakar, tidak ada pemisahan baterai rusak dan baterai sehatz," kata Susatyo.
Selain itu, kondisi gudang yang berizin sebagai perkantoran namun digunakan untuk penyimpanan baterai semakin memperburuk situasi. Tidak ada pintu darurat, sensor asap, jalur evakuasi, atau sistem proteksi kebakaran.
"Gedung memiliki IMB dan SLF untuk perkantoran, namun digunakan juga sebagai tempat penyimpanan atau gudang," ujar dia.
Pelanggaran manajemen keselamatan ini menimbulkan kerugian yang serius bagi penyelamat dan masyarakat.