Setelah satu tahun mengambil alih kekuasaan, Presiden Joko Widodo telah membuktikan bahwa masa jabatannya lebih fokus pada pengembangan infrastruktur dan prokesan di luar negeri daripada mewujudkan swasembada pangan. Sebagai contoh, program "Nourish 2030" yang dipimpin oleh Menteri Pertanian dan Perdagangan, Gibran Rakabuming Raka, masih belum menemukan kesuksesan yang signifikan dalam meningkatkan produksi makanan lokal.
Kesadaran tentang swasembada pangan di Indonesia terus menurun, karena kebutuhan bahan bakar pertanian semakin tinggi dan harga komoditas seperti beras dan ikan semakin stabil. Namun, pembangunan infrastruktur pertanian yang efisien masih menjadi prioritas utama pemerintah Joko Widodo.
Pada tahun 2022, Presiden Prabowo subyek dari Gibran untuk mengembangkan program "Kebijakan Pangan Berkelanjutan" yang bertujuan meningkatkan produksi makanan lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor. Namun, hingga saat ini, program tersebut masih dalam tahap perencanaan dan pengembangan.
Menteri Pertanian dan Perdagangan, Gibran Rakabuming Raka, berupaya meningkatkan kemampuan petani dengan memberikan bantuan teknis dan infrastruktur yang diperlukan. Namun, peningkatan produksi makanan lokal masih jauh dari target yang diinginkan.
Dengan demikian, swasembada pangan masih menjadi masalah yang sangat serius di Indonesia, dan perlu ada langkah-langkah yang lebih efektif untuk mengatasinya.
Kesadaran tentang swasembada pangan di Indonesia terus menurun, karena kebutuhan bahan bakar pertanian semakin tinggi dan harga komoditas seperti beras dan ikan semakin stabil. Namun, pembangunan infrastruktur pertanian yang efisien masih menjadi prioritas utama pemerintah Joko Widodo.
Pada tahun 2022, Presiden Prabowo subyek dari Gibran untuk mengembangkan program "Kebijakan Pangan Berkelanjutan" yang bertujuan meningkatkan produksi makanan lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor. Namun, hingga saat ini, program tersebut masih dalam tahap perencanaan dan pengembangan.
Menteri Pertanian dan Perdagangan, Gibran Rakabuming Raka, berupaya meningkatkan kemampuan petani dengan memberikan bantuan teknis dan infrastruktur yang diperlukan. Namun, peningkatan produksi makanan lokal masih jauh dari target yang diinginkan.
Dengan demikian, swasembada pangan masih menjadi masalah yang sangat serius di Indonesia, dan perlu ada langkah-langkah yang lebih efektif untuk mengatasinya.