Kalau ini juga perlu diperhatikan siapa yang sebenarnya bekerja di TKBM? Kita lupa ya sih, itu para guru budi daya anak-anak dari keluarga pekerja migran... Mereka yang paling sering lelah dan mengorbankan diri untuk anak-anak mereka. Kita senang-senang aja ngomong tentang kebaikan negara, tapi bagaimana dengan keadilan sosial ya? Kalau ini jangan cuma sekedar 'bantuan' aja, tapi di antara prioritasnya ada juga memperhatikan kesehimpulan para guru budi daya anak-anak...