Pemerintah DKI Jakarta telah menetapkan langkah-langkah untuk mengembangkan Kawasan Operasional Transportasi (KOT) di berbagai titik kota, termasuk Tanah Abang dan Grogol. Menurut Menteri Perindustrian, Rini Kamasan, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi pemberdayaan pekerja migran serta menciptakan hunian terintegrasi di kota.
Pengembangan KOT ini akan mengikuti Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 67 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Kawasan Berorientasi Transit. Operator transportasi seperti MRT dan PT KAI akan menjadi pelaksana pembangunan kawasan TOD di wilayah operasional mereka. Misalnya, MRT Dukuh Atas dan Tanah Abang sudah mulai dioperasikan bersamaan dengan proyek TOD.
Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta juga telah mempersiapkan diri untuk mengembangkan kawasan yang belum tersentuh proyek transportasi massal. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) akan bekerja sama dalam pengembangan kawasan tersebut.
Saat ini, Grogol telah diinisiasi untuk dikembangkan lebih awal sebagai proyek TOD. Meski baru akan dilewati jalur MRT East-West pada fase kedua, kawasan tersebut sudah memiliki visi untuk dibangun sebelum itu. Rini Kamasan berharap pengembangan ini dapat meningkatkan konektivitas warga dan menciptakan hunian yang lebih terintegrasi di Jakarta.
Menurut Rini Kamasan, pengembangan KOT ini diharapkan dapat mendorong pemerataan ekonomi dan meningkatkan efisiensi transportasi publik di Jakarta. Dengan demikian, warga tidak perlu menunggu semua proyek transportasi selesai, tapi bisa langsung menikmati konektivitas yang lebih baik.
Pengembangan KOT ini akan mengikuti Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 67 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Kawasan Berorientasi Transit. Operator transportasi seperti MRT dan PT KAI akan menjadi pelaksana pembangunan kawasan TOD di wilayah operasional mereka. Misalnya, MRT Dukuh Atas dan Tanah Abang sudah mulai dioperasikan bersamaan dengan proyek TOD.
Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta juga telah mempersiapkan diri untuk mengembangkan kawasan yang belum tersentuh proyek transportasi massal. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) akan bekerja sama dalam pengembangan kawasan tersebut.
Saat ini, Grogol telah diinisiasi untuk dikembangkan lebih awal sebagai proyek TOD. Meski baru akan dilewati jalur MRT East-West pada fase kedua, kawasan tersebut sudah memiliki visi untuk dibangun sebelum itu. Rini Kamasan berharap pengembangan ini dapat meningkatkan konektivitas warga dan menciptakan hunian yang lebih terintegrasi di Jakarta.
Menurut Rini Kamasan, pengembangan KOT ini diharapkan dapat mendorong pemerataan ekonomi dan meningkatkan efisiensi transportasi publik di Jakarta. Dengan demikian, warga tidak perlu menunggu semua proyek transportasi selesai, tapi bisa langsung menikmati konektivitas yang lebih baik.