Pemkot Tangsel Selatan Jadi Titik Tambah Kasus Rumah Bedah yang Rusak, Pertanyaan Mengapa?
Sebuah rumah hasil program bedah rumah Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) di Gang Suka Makmur RT 08/02, Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, mengalami kerusakan parah setelah baru setahun lebih diresmikan. Merekapanya pemilik rumah, Nikma Jasmine, mengatakan kondisi plafon dan atap yang bocor parah setiap kali hujan turun.
Nikma menjelaskan bahwa pada bulan Agustus 2024, ia dan keluarganya mendapatkan rumah ini sebagai bagian dari program bedah rumah. Namun, setelah satu tahun lebih, kondisinya sudah begini. "Setahun kondisinya sudah begini. Kalau hujan bocor, bolongnya banyak banget. Gentengnya tipis, plafonnya dari bahan seperti kapur jadi cepat busuk dan berjamur," ujarnya.
Kerusakan ini menyebabkan sejumlah perabot dan kasur milik Nikma sering basah. Ia juga meniru kata anaknya yang bilang, "Kemarin rumah kita yang jelek malah nggak bocor ya, Mah'." Menurut Nikma, ia sudah melapor ke pihak kelurahan maupun penanggung jawab proyek ini. Namun perbaikan yang dilakukan tidak menyelesaikan persoalan.
Nikma duga penyebab utama kerusakan adalah kualitas material bangunan yang rendah dan pengerjaan yang dilakukan secara terburu-buru. Ia juga mengaku sudah berbicara dengan Bu Lurah, namun hanya mendapatkan jawaban singkat, "Oh, kirain ambruk".
Sebuah rumah hasil program bedah rumah Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) di Gang Suka Makmur RT 08/02, Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, mengalami kerusakan parah setelah baru setahun lebih diresmikan. Merekapanya pemilik rumah, Nikma Jasmine, mengatakan kondisi plafon dan atap yang bocor parah setiap kali hujan turun.
Nikma menjelaskan bahwa pada bulan Agustus 2024, ia dan keluarganya mendapatkan rumah ini sebagai bagian dari program bedah rumah. Namun, setelah satu tahun lebih, kondisinya sudah begini. "Setahun kondisinya sudah begini. Kalau hujan bocor, bolongnya banyak banget. Gentengnya tipis, plafonnya dari bahan seperti kapur jadi cepat busuk dan berjamur," ujarnya.
Kerusakan ini menyebabkan sejumlah perabot dan kasur milik Nikma sering basah. Ia juga meniru kata anaknya yang bilang, "Kemarin rumah kita yang jelek malah nggak bocor ya, Mah'." Menurut Nikma, ia sudah melapor ke pihak kelurahan maupun penanggung jawab proyek ini. Namun perbaikan yang dilakukan tidak menyelesaikan persoalan.
Nikma duga penyebab utama kerusakan adalah kualitas material bangunan yang rendah dan pengerjaan yang dilakukan secara terburu-buru. Ia juga mengaku sudah berbicara dengan Bu Lurah, namun hanya mendapatkan jawaban singkat, "Oh, kirain ambruk".