Sukun: Buah Asli Indonesia yang Bisa Atasi Kiamat-Diburu Dunia
Ditemukan di seantero Nusantara dan beberapa negara Pasifik, sukun adalah buah berkhasiat tinggi yang dikenal oleh masyarakat dunia. Ternyata, ini adalah salah satu buah asli Indonesia yang paling populer di luar negeri.
Sukun mirip dengan roti panggang ketika dibelah dan kulitnya dikupas. Menurut penjelajah Inggris William Dampier, sukun sangat lezat dan bisa mengenyangkan kelaparan dan krisis pangan, serta penyakit kudis.
Meski begitu, fantasi orang Eropa terhadap sukun hanya bisa dipendam karena sulit menemukan di Eropa yang beriklim dingin. Sampai akhirnya, saat penjelajahan samudra dimulai, mereka melongo karena berhasil menemukan buah tersebut.
Sukun kemudian disebut "breadfruit" oleh orang Eropa. Pada abad ke-17, sukun tersebar ke Kepulauan Pasifik hasil pembibitan imigran selama ribuan tahun.
Berkhasiat dan penyelamat dari 'kiamat', sukun memiliki kandungan vitamin C, potasium, dan magnesium dalam jumlah besar. Selain itu, buah ini juga tinggi serat, rendah lemak dan gula. Menurut Departemen Kesehatan Amerika Serikat, sukun disebut sebagai superfood karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Pada titik ini, pohon sukun dianggap sebagai solusi mengatasi 'kiamat' pangan yang kini sedang melanda bumi imbas krisis iklim. Atas alasan ini, Sukun mudah ditanam di luar habitat aslinya di Indonesia.
Sekarang, sukuin buah asli Indonesia tersebut tidak hanya berada di Indonesia, tapi bisa ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia.
Ditemukan di seantero Nusantara dan beberapa negara Pasifik, sukun adalah buah berkhasiat tinggi yang dikenal oleh masyarakat dunia. Ternyata, ini adalah salah satu buah asli Indonesia yang paling populer di luar negeri.
Sukun mirip dengan roti panggang ketika dibelah dan kulitnya dikupas. Menurut penjelajah Inggris William Dampier, sukun sangat lezat dan bisa mengenyangkan kelaparan dan krisis pangan, serta penyakit kudis.
Meski begitu, fantasi orang Eropa terhadap sukun hanya bisa dipendam karena sulit menemukan di Eropa yang beriklim dingin. Sampai akhirnya, saat penjelajahan samudra dimulai, mereka melongo karena berhasil menemukan buah tersebut.
Sukun kemudian disebut "breadfruit" oleh orang Eropa. Pada abad ke-17, sukun tersebar ke Kepulauan Pasifik hasil pembibitan imigran selama ribuan tahun.
Berkhasiat dan penyelamat dari 'kiamat', sukun memiliki kandungan vitamin C, potasium, dan magnesium dalam jumlah besar. Selain itu, buah ini juga tinggi serat, rendah lemak dan gula. Menurut Departemen Kesehatan Amerika Serikat, sukun disebut sebagai superfood karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Pada titik ini, pohon sukun dianggap sebagai solusi mengatasi 'kiamat' pangan yang kini sedang melanda bumi imbas krisis iklim. Atas alasan ini, Sukun mudah ditanam di luar habitat aslinya di Indonesia.
Sekarang, sukuin buah asli Indonesia tersebut tidak hanya berada di Indonesia, tapi bisa ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia.