Anggota DPR nonaktif Ahmad Sahroni akhirnya muncul di hadapan warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, setelah lama menghilang. Ia berbicara dengan tegas tentang kasus penjarahan rumahnya dan menyebut bahwa semua orang membenci dia.
Sahroni menyinggung kasus penjarahan rumahnya yang dilakukan selama gelombang demo 25-31 Agustus lalu. Dia mengatakan bahwa semua orang mencari dia, bahkan bapak ibunya. Namun, dia tetap optimis dan berkata, "Alhamdulillah, saya tidak korupsi."
Menurut Sahroni, orang-orang yang menjarah rumahnya belum tentu bayar pajak. Dia juga menilai bahwa kasus penjarahan telah dibingkai oleh orang-orang yang tidak memahami konteks politik.
Sahroni saat ini tengah menjalani proses sidang dugaan pelanggaran etik di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) buntut pernyataannya. Ia dilaporkan karena pernyataannya yang dinilai tidak empati merespons gelombang demo 25-31 Agustus.
Sementara itu, Bendahara Umum Partai NasDem mengakui bahwa sebagian orang menganggap rumah Sahroni sebagai harta benda rakyat. Namun, dia tetap meyakini bahwa orang-orang yang menjarah rumahnya belum tentu bayar pajak.
Sahroni kembali menegaskan bahwa foto keluarganya ikut digondol dan itu tidak sesuai dengan adab. Dia juga menanyakan apa yang dimaksudkan dengan pernyataannya yang membuat orang-orang teriak.
Sahroni menyinggung kasus penjarahan rumahnya yang dilakukan selama gelombang demo 25-31 Agustus lalu. Dia mengatakan bahwa semua orang mencari dia, bahkan bapak ibunya. Namun, dia tetap optimis dan berkata, "Alhamdulillah, saya tidak korupsi."
Menurut Sahroni, orang-orang yang menjarah rumahnya belum tentu bayar pajak. Dia juga menilai bahwa kasus penjarahan telah dibingkai oleh orang-orang yang tidak memahami konteks politik.
Sahroni saat ini tengah menjalani proses sidang dugaan pelanggaran etik di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) buntut pernyataannya. Ia dilaporkan karena pernyataannya yang dinilai tidak empati merespons gelombang demo 25-31 Agustus.
Sementara itu, Bendahara Umum Partai NasDem mengakui bahwa sebagian orang menganggap rumah Sahroni sebagai harta benda rakyat. Namun, dia tetap meyakini bahwa orang-orang yang menjarah rumahnya belum tentu bayar pajak.
Sahroni kembali menegaskan bahwa foto keluarganya ikut digondol dan itu tidak sesuai dengan adab. Dia juga menanyakan apa yang dimaksudkan dengan pernyataannya yang membuat orang-orang teriak.