Tragedi di Gereja Yahukimo, Papua Barat
Sebuah peristiwa yang penuh dengan kejutan dan kegelisahan menghantui sebuah gereja di Yahukimo, Papua Barat. Selasa lalu, seorang sopir (pemilik otoritas kendaraan) terbunuh oleh kelompok Kebiasatan Bangsa (KKB) saat proses peresmian sebuah rumah ibadah baru tersebut.
Menurut sumber-sumber yang dekat dengan kejadian, korban ditembak hingga terluka ringan dan kemudian meninggal dunia di tempat kejadian. Kejadian ini terjadi saat sekitar 100 orang hadir untuk meresmikan rumah ibadah baru tersebut.
Saat ini, pihak kepolisian telah mengawal lokasi tersebut untuk memastikan agar tidak terjadi kerusuhan atau aksi agresi yang bisa menyebarluas. Bupati Yahukimo, Drs. Andi Iman Sondorp, SPMS, MH, dalam keterangan resmi menyatakan bahwa sedang melakukan peninjauan keadaan di lapangan.
"Kami akan menjelajahi semua aspek kejahatan yang terjadi saat itu, termasuk penyebabnya dan pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut," katanya.
Pihak KKB sendiri belum memberikan keterangan tentang kejadian ini. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kelompok tersebut telah sering mengatur aksi di daerah-daerah Papua Barat dengan tujuan untuk memprotes kebijakan pemerintah yang mereka anggap tidak adil kepada suku-suku lokal.
Kejadian ini menambahkan latar belakang yang sangat gelap dan berisiko bagi masyarakat setempat.
Sebuah peristiwa yang penuh dengan kejutan dan kegelisahan menghantui sebuah gereja di Yahukimo, Papua Barat. Selasa lalu, seorang sopir (pemilik otoritas kendaraan) terbunuh oleh kelompok Kebiasatan Bangsa (KKB) saat proses peresmian sebuah rumah ibadah baru tersebut.
Menurut sumber-sumber yang dekat dengan kejadian, korban ditembak hingga terluka ringan dan kemudian meninggal dunia di tempat kejadian. Kejadian ini terjadi saat sekitar 100 orang hadir untuk meresmikan rumah ibadah baru tersebut.
Saat ini, pihak kepolisian telah mengawal lokasi tersebut untuk memastikan agar tidak terjadi kerusuhan atau aksi agresi yang bisa menyebarluas. Bupati Yahukimo, Drs. Andi Iman Sondorp, SPMS, MH, dalam keterangan resmi menyatakan bahwa sedang melakukan peninjauan keadaan di lapangan.
"Kami akan menjelajahi semua aspek kejahatan yang terjadi saat itu, termasuk penyebabnya dan pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut," katanya.
Pihak KKB sendiri belum memberikan keterangan tentang kejadian ini. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kelompok tersebut telah sering mengatur aksi di daerah-daerah Papua Barat dengan tujuan untuk memprotes kebijakan pemerintah yang mereka anggap tidak adil kepada suku-suku lokal.
Kejadian ini menambahkan latar belakang yang sangat gelap dan berisiko bagi masyarakat setempat.