Pembongkaran Rusunawa Marunda Jakarta Utara sudah berlangsung sejak 2025, melalui operasi khusus yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta sebagai bagian dari proyek revitalisasi. Tujuan utama adalah untuk memulihkan kenyamanan bagi warga setempat.
Pertengahan 2025, pembongkaran lima tower rusunawa dari Blok C1-C5 dimulai secara bertahap di Rusunawa Marunda Cluster C, Cilincing. Proses ini telah berjalan lebih cepat dari rencana awal.
Berdasarkan kajian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2021, tower-tower yang ada di Rusunawa Marunda dinilai sudah tidak layak untuk dihuni karena kekurangan fasilitas dan kenyamanan. Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk melakukan pembongkaran fisik dan administratif sebagai langkah awal revitalisasi.
Sampai saat ini, proses pembongkaran sudah mencapai 60-70 persen, termasuk survei dan pembersihan puing. Warga yang sempat direlokasi ke Rusun Nagrak dan Padat Karya sudah dipindah kembali dengan biaya sewa yang disubsidi.
Pembangunan kembali Rusunawa Marunda diharapkan dimulai awal 2026, dengan dua tower baru dari rusunawa tersebut. Seluruh proyek pembangunan kembali ditargetkan berlangsung selama lima tahun hingga 2030, termasuk fasilitas pendukung seperti taman dan akses transportasi umum. Warga yang sempat direlokasi diprioritaskan untuk pindah kembali dengan subsidi sewa tetap terjangkau.
Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk membangun kembali Rusunawa Marunda menjadi tempat tinggal yang nyaman dan modern bagi warga.
Pertengahan 2025, pembongkaran lima tower rusunawa dari Blok C1-C5 dimulai secara bertahap di Rusunawa Marunda Cluster C, Cilincing. Proses ini telah berjalan lebih cepat dari rencana awal.
Berdasarkan kajian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2021, tower-tower yang ada di Rusunawa Marunda dinilai sudah tidak layak untuk dihuni karena kekurangan fasilitas dan kenyamanan. Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk melakukan pembongkaran fisik dan administratif sebagai langkah awal revitalisasi.
Sampai saat ini, proses pembongkaran sudah mencapai 60-70 persen, termasuk survei dan pembersihan puing. Warga yang sempat direlokasi ke Rusun Nagrak dan Padat Karya sudah dipindah kembali dengan biaya sewa yang disubsidi.
Pembangunan kembali Rusunawa Marunda diharapkan dimulai awal 2026, dengan dua tower baru dari rusunawa tersebut. Seluruh proyek pembangunan kembali ditargetkan berlangsung selama lima tahun hingga 2030, termasuk fasilitas pendukung seperti taman dan akses transportasi umum. Warga yang sempat direlokasi diprioritaskan untuk pindah kembali dengan subsidi sewa tetap terjangkau.
Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk membangun kembali Rusunawa Marunda menjadi tempat tinggal yang nyaman dan modern bagi warga.