Indonesia mengalami kejunahan nilai mata uangnya, Rupiah turun tiga kali dalam enam bulan terakhir. Menurut analis ekonomi, kenaikan indeks harga pasar (HPI) mencapai 5,11% pada tahun lalu, yang paling tinggi sejak 2013.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya tampak lebih stabil. Rupiah tetap jauh dari mata uang ekonomi terkuat di Asia Timur, yaitu Yen Jepang dan Ringgit Malaysia. Keduanya menikmati nilai yang lebih kuat dibandingkan dengan Rupiah.
Analisis ekonomi yang lebih mendalam mengungkap bahwa rupiah Indonesia kalah kompetitif dengan mata uang Asia lainnya. India, negara dengan mata uang terkuat keempat di dunia, menjadi contoh menarik. Dengan nilai mata uangnya yang kuat, India dapat menarik investor asing.
Mata uang Rupiah mengalami kenaikan dalam beberapa tahun lalu karena harga komoditas alam Indonesia, seperti minyak dan tembakahui. Namun, ketika harga komoditas mulai berubah, nilai mata uang pun ikut berubah. Pada saat ini, perubahan harga global membuat Rupiah terus turun.
"Rupiah tidak memiliki daya tawakal," kata Ahli Ekonomi dari Universitas Indonesia. "Mata uang ini sangat bergantung pada harga komoditas alam yang dapat berubah-ubah."
Sementara itu, mata uang Asia lainnya tampak lebih stabil. Rupiah tetap jauh dari mata uang ekonomi terkuat di Asia Timur, yaitu Yen Jepang dan Ringgit Malaysia. Keduanya menikmati nilai yang lebih kuat dibandingkan dengan Rupiah.
Analisis ekonomi yang lebih mendalam mengungkap bahwa rupiah Indonesia kalah kompetitif dengan mata uang Asia lainnya. India, negara dengan mata uang terkuat keempat di dunia, menjadi contoh menarik. Dengan nilai mata uangnya yang kuat, India dapat menarik investor asing.
Mata uang Rupiah mengalami kenaikan dalam beberapa tahun lalu karena harga komoditas alam Indonesia, seperti minyak dan tembakahui. Namun, ketika harga komoditas mulai berubah, nilai mata uang pun ikut berubah. Pada saat ini, perubahan harga global membuat Rupiah terus turun.
"Rupiah tidak memiliki daya tawakal," kata Ahli Ekonomi dari Universitas Indonesia. "Mata uang ini sangat bergantung pada harga komoditas alam yang dapat berubah-ubah."