RS Bhayangkara Padang terjebak dalam kesulitan identifikasi korban banjir bandang yang masih belum teridentifikasi. Banyak jenazah yang diterima oleh RS tersebut sudah membusuk dan sulit untuk diidentifikasi, karena kebanyakan dari korban adalah anak-anak.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Kompol dr. Harry Andromeda, mengungkapkan bahwa proses identifikasi terkendala karena korban yang masih belum teridentifikasi ini sangat sulit diidentifikasi. Ia menyebutkan bahwa 3/4 dari seluruh mayat tersebut adalah anak-anak, sehingga tidak bisa dilakukan identifikasi dengan mudah.
Banyak dari korban yang diterima oleh RS Bhayangkara Padang masih belum dimiliki oleh keluarga mereka sendiri. Maka dari itu, keputusan untuk melakukan identifikasi harus sangat teliti dan hati-hati agar tidak menyesatkan keluarga korban.
Untuk meningkatkan kemungkinan identifikasi korban yang masih belum teridentifikasi, tim DVI akan melakukan tes DNA terhadap korban tersebut. Mereka juga akan mengambil sampel-sampel dari mayat yang belum bisa diidentifikasi dan mencocokkannya dengan beberapa orang yang dicurigai.
RS Bhayangkara Padang juga mengalami kesulitan saat awal kejadian bencana banjir bandang. Jumlah lemari pendingin untuk jenazah yang ada di RS tersebut tidak bisa menampung seluruh korban yang masuk, sehingga tim medis harus berusaha cepat dan efektif dalam melakukan identifikasi.
Saat ini, jumlah korban yang meninggal di Provinsi Sumatra Barat sudah mencapai 200 orang dengan total yang sudah teridentifikasi sebanyak 174. Sementara itu, korban yang belum teridentifikasi sebanyak 26 orang.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Kompol dr. Harry Andromeda, mengungkapkan bahwa proses identifikasi terkendala karena korban yang masih belum teridentifikasi ini sangat sulit diidentifikasi. Ia menyebutkan bahwa 3/4 dari seluruh mayat tersebut adalah anak-anak, sehingga tidak bisa dilakukan identifikasi dengan mudah.
Banyak dari korban yang diterima oleh RS Bhayangkara Padang masih belum dimiliki oleh keluarga mereka sendiri. Maka dari itu, keputusan untuk melakukan identifikasi harus sangat teliti dan hati-hati agar tidak menyesatkan keluarga korban.
Untuk meningkatkan kemungkinan identifikasi korban yang masih belum teridentifikasi, tim DVI akan melakukan tes DNA terhadap korban tersebut. Mereka juga akan mengambil sampel-sampel dari mayat yang belum bisa diidentifikasi dan mencocokkannya dengan beberapa orang yang dicurigai.
RS Bhayangkara Padang juga mengalami kesulitan saat awal kejadian bencana banjir bandang. Jumlah lemari pendingin untuk jenazah yang ada di RS tersebut tidak bisa menampung seluruh korban yang masuk, sehingga tim medis harus berusaha cepat dan efektif dalam melakukan identifikasi.
Saat ini, jumlah korban yang meninggal di Provinsi Sumatra Barat sudah mencapai 200 orang dengan total yang sudah teridentifikasi sebanyak 174. Sementara itu, korban yang belum teridentifikasi sebanyak 26 orang.