Banyaknya korban banjir di Sumbar membuat RS Bhayangkara Padang kesulitan untuk mengidentifikasi jenazah. Saat ini, rumah sakit tersebut menerima sebanyak 61 jenazah, tetapi hanya 35 dari mereka telah teridentifikasi. Sisanya 26 jenazah belum bisa identifikasi, karena sebagian besar korban adalah anak-anak.
Saat ini, tim DVI akan melakukan tes DNA untuk mencari identitas korban yang belum bisa diidentifikasi. Mereka juga sudah mengambil sampel-sampel dari mayat tersebut dan akan dibawa ke Jakarta untuk dites.
Pada awal kejadian bencana, RS Bhayangkara Padang sempat mengalami kendala saat mengidentifikasi korban karena jumlah lemari pendingin yang ada tidak bisa menampung seluruh korban yang masuk. Namun, sekarang sudah tertangani dan tidak ada masalah lagi.
Berdasarkan update data per hari Kamis (4/12/2025) hingga pukul 08.00 WIB, jumlah korban yang meninggal di Provinsi Sumatra Barat sebanyak 200 orang dengan total yang sudah teridentifikasi sebanyak 174. Sementara itu, 26 jenazah belum bisa diidentifikasi.
Saat ini, tim DVI akan melakukan tes DNA untuk mencari identitas korban yang belum bisa diidentifikasi. Mereka juga sudah mengambil sampel-sampel dari mayat tersebut dan akan dibawa ke Jakarta untuk dites.
Pada awal kejadian bencana, RS Bhayangkara Padang sempat mengalami kendala saat mengidentifikasi korban karena jumlah lemari pendingin yang ada tidak bisa menampung seluruh korban yang masuk. Namun, sekarang sudah tertangani dan tidak ada masalah lagi.
Berdasarkan update data per hari Kamis (4/12/2025) hingga pukul 08.00 WIB, jumlah korban yang meninggal di Provinsi Sumatra Barat sebanyak 200 orang dengan total yang sudah teridentifikasi sebanyak 174. Sementara itu, 26 jenazah belum bisa diidentifikasi.